Geruduk Kantor Perhutani KPH Mojokerto , Puluhan Petani Hutan Tolak Program Agroforestri Tebu

Puluhan Petani Geruduk Kantor Perhutani KPH Mojokerto Tolak Program Agroforesti Tebu
Sumber :
  • M Lutfi Hermansyah/Viva Jatim

Ia membantah jika  tidak sosialisasi sebelum menurunkan alat berat. Ia mengaku, pihaknya telah melakukan sosialisi namun tidak semua petani datang. Sehingga terjadi kesalapahaman. 

Seorang Petani di Gresik Tewas di Sawah, Diduga Kesetrum Jebakan Tikus

"Kalau ada yang kerjasama  kita buka peluang. Tapi sampai hari ini tidak ada yang kirim proposal. Tidak mungkin kita turunkan alat berat kalau belum sosialisasi. Ada sosialisasi tapi mereka tidak datang," ungkap Adrian. 

Terkait dana bagi hasil produksi, Adrian mengakui belum ada pencairan sejak tahun 2018. Akan tetapi tahun 2017 kebelakang sudah ada pencairan melalui LMDH. 

Penghuni Rusunawa Gunungsari Dieksekusi, 43 KK Ancam Bermalam di Kantor Gubernur Jatim

"Sharing produksi sejak tahun 2018 sampai sekarang memang belum kami bayar, tapi 2017 ke sana sudah kami bayar melalaui LMDH, bukan dengan perorangan," tambahnya. 

Ihwal program KHDPK, Adrian menegaskan, tidak ada program tersebut di area lahan kawasan Kemlagi  wilayah Perhutani KPH Mojokerto. Apabila masyarakat menginginkan, kata dia, bis mengusulkan ke KLHK. 

95 PPK se-Tulungagung Dilantik, Tugas Pilkada 2024 Menanti

"Disana (lahan di Kecamatan Kemlagi) tidak ada indikasi KHDPK. Kalau mereka mau mengusulkan, silahkan ke KLHK," pungkasnya.