Viva.co.id: Berita Hari Ini Terbaru Terkini dan Terpopuler

Terbaru, akhir-akhir ini viral sebuah video sekelompok Jemaah sholat tarawih yang berseragam mengenakan mukena motif bernuansa hewan macan tutul secara kompak.

Adhy Karyono mengaku belum berani menyampaikan, takutnya nanti timbul masalah lagi. Sebab, beberapa waktu lalu, soal seragam di Jatim sudah mengalami problem.

Polemik mahalnya jual beli seragam sekolah untuk siswa SMA Negeri sederajat di Jawa Timur nampaknya akan berbuah manis. Wali siswa tentu akan senang mendengar kabar ini.

DPRD Jatim Mathur Khusyairi curiga memang ada permainan untuk seragam sekolah tersebut. "Itu masalah harga, tidak sama. Padahal produsen dan suplayernya sama.

Ormas Pemuda Pancasila Jawa Timur menegaskan bahwa kebijakan sekolah yang memberatkan wali murid harus ditiadakan, termasuk kewajiban membeli seragam di sekolah.

Ia enggan menjelaskan lebih detail, perihal keberadaan NH. Pasalnya, hal tersebut menjadi kewenangan Dinas Cabang Pendidikan Tulungagung-Trenggalek yang menaungi SMA/SMK.

Kadindik Jatim Aries Agung Paewai melakukan moratorium koperasi setelah muncul protes terkait harga selangit seragam SMA/SMK Negeri. Ke depan hal serupa tak dibolehkan.

Menurutnya, jika tidak sepakat dengan seragam yang mahal maka seragam itu boleh dikembalikan. Nantinya, uang yang telah dibayarkan juga akan dikembalikan penuh.

Anggota DPRD Jatim, Mathur Khusairi di rapat paripurna membongkar isu jual beli seragam menjadi permainan dengan aktor utama pihak Disdik Jatim sendiri.

Hal ini diungkapkan salah satu wali murid SMAN 2 Kota Mojokerto berinisial NG (55). Ia mengatakan, dirinya dimintai pungutan lebih dari Rp 2 juta untuk daftar ulang...

Kebijakan ini secara tegas diambil Kepala Dindik Jatim, Aries Agung Paewai dalam menyikapi carut-marut penjualan seragam SMA yang dinilai memberatkan wali murid.

Ia mengaku, dengan kualitas bagus dimungkinkan jika digunakan oleh siswa selama sekolah di SMAN 1 Kedungwaru masih tampak bagus. Hal itu sesuai dengan harga yang dibeli.