Jamasan Tombak Kiai Upas Tulungagung dengan Sembilan Air
- Viva Jatim/Madchan Jazuli
Kakek asal Kecamatan Ngantru ini menuturman selama berpuluh-puluh tahun tidak pernah mengami kejadian khusus, atas izin Allah tidak ada. Namun yang mendampingi diriny pernah melihat sesuatu.
"Pertama (menjamas) melihat seperti orang biasa, saat itu langsung saya assalamu'alaikum. Tahu-tahu sudah hilang," kenangnya.
Sementara, Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo menjelaskan bahwa Pemda telah membeli menjadi inventarisasi pemerintah. Sehingga bisa mengembalikan rumah dari Tombak Kiai.
Pihaknya menambahkan untuk menarik wisata, program ini sekaligus merupakan wisata religi. Pasalnya menurut Maryoto juga sebagai satu titik peringatan adat kebudayaan. Serta mengandung nilai-nilai luhur dari sejarah perjuangan, berdirinya Kabupaten Tulungagung dari Kabupaten Ngrowo ke Kabupaten Tulungagung.
"Kalau menjadi icon sudah lama, saat berdirinya kabupaten Tulungagung. Mau tidak mau sudah ratusan tahun," terang Maryoto.
Pantauan VIVA Jatim, prosesi jamasan Tombak Kiai Upas dilaksanakan di belakang Pendopo Griya Kanjengan. Juru kunci ditemani Bupati Tulungagung, Wakil Bupati, Sekretaris Daerah Tulungagung dan Ketua DPRD Tulungagung.
Selain itu, proses jamasan diiringi oleh bacaan Surah Yasin dan Tahlil oleh warga sekitar. Suasana tambah khidmat usai dijamas, tombak dibawa ke dalam ruangan.