Imunisasi Capai 31,6 Persen, Ini Penjelasan Dinkes Kabupaten Kediri
- Istimewa
Ia mengaku, selain 11 vaksin bagi anak di bawah usia 1 tahun, ada lagi tambahan bagi anak usai Sekolah Dasar (SD). Adapun penambahan 3 imunisasi yaitu vaksin Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV), vaksin Rotavirus, dan vaksin Human Papilloma Virus (HPV).
Vaksin HPV diterapkan untuk mencegah kanker serviks ini diberikan untuk anak-anak sekitar kelas SD kelas 5 dan 6 yaitu untuk mencegah HPV.
Khotib menambahkan yang baru mencegah Pheunomia menggunakan vaksin Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV), untuk mencegah anak-anak dari penyakit sesak. Ini yang seringkali juga banyak menjadi masalah disamping masalah gizi dan penyebab kematian.
"Itulah kenapa menjadi 14 vaksin yang harus kita berikan kepada anak-anak. Sudah disosialisasikan dan ditengarai kanker serviks ini dimulai dengan adanya inveksi disebut papiloma. Makanya sekarang dibuka vaksinasi namanya HPV," tandasnya.
Senada, Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Kabupaten Kediri (RSKK), dr Chasan Ismail, mengungkapkan, dua tahun yang lalu imunisasi tidak selengkap sekarang. Pasalnya, dalam hal kesehatan bagi balita saat ini pemerintah sudah memebrikan imunisasi yang cukup lengkap bagi anak Indonesia.
Chasan menjelaskan, dahulu Vaksin PCV untuk pencegahan phenemoni belum ada. Termasuk rotavirus juga belum ada, sehingga imunisasi masih dalam imunisasi yang bukan imunisasi rutin.
"Artinya, imunisasi tambahan dari segi harga mahal. Tapi saat ini imunisasi sudah kita jumpai di posyandu dan puskesmas. Artinya imunisasi dasar penting untuk diberikan kelengkapan," ulasnya.