Selebgram Aidar Rofiq Ajak Santri Bijak Manfaatkan Teknologi

Aidar Rofiq selebgram Trenggalek bersama Habib Ja'far
Sumber :
  • Instagram: @aidarrofiq

Trenggalek, VIVA Jatim –Momen Hari Santri Nasional (HSN) 2023 diperingati dengan meriah di berbagai daerah. Salah satu selebgram santri asal Trenggalek, Aidar Rofiq memberikan pesan kepada santri untuk bisa memanfaatkan teknologi lebih bijak.

Muscab III HIPMI Trenggalek, Wabub Syah: Bawa Dampak Perekonomian Diantara Anak Muda

Pada momentum hari santri, ia mengajak santri supaya bisa memanfaatkan atau melek teknologi. Bukan hanya memanfaatkan media justru mengganggu dalam aktivitas santri, misal bermain game tidak tahu waktu, sehingga waktu terbuang sia-sia.

"Kita sebagai seorang santri atau pelajar menurut saya lebih bisa memprioritaskan mana yang harus dipilih prioritaskan," ungkap Aidar Rofiq, Minggu, 22 Oktober 2023.

Dalami Sistem Penanggulangan Bencana, Pj Gubernur Jatim Lakukan Kunjungan ke Jepang

Tak hanya itu, ia berpesan kepada santri yang masih sekolah tidak ada alasan untuk mencoba. Karena hobi kalau memang sudah menjadi passion di media sosial sangat membantu untuk memenuhi kebutuhan. 

Pasalnya, Aidar mengaku di usia segini bisa mempunyai uang sendiri sangat membantu perekonomi keluarga. Sebagai santri yang juga mengeyam pendidikan di bangku kuliah untuk belajar mandiri.

TPI Itjen Puji Pembangunan Zona Integritas Rutan Trenggalek

"Kalau bisa tidak bisa tidak merepotkan orang tua," tandasnya. 

Aidar Rofiq santri kelahiran 2002 ini memiliki pengikut instagram sebanyak 300 ribu follower. Dengan banyaknya follower, dirinya memanfaatkan media sebagai lahan promosi atau endors produk. Termasuk ia sudah beberapa tahun menjadi dropshiper produk sarung dan baju muslim asal Yogjakarta.

Bukan hanya banyak follower di instagram, santri Pondok Pesantren Al-Fattah Mangunsari Tulungagung ini juga memiliki bakat vocal shalawat sehinga sering disebut munsyid. Tak ayal, ia sering mendapatkan undangan di beberapa event di berbagai daerah.

Santri yang juga mahasiswa UIN Sayyid Ali Rahmatullah (SATU) Tulungagung ini mengatakan awal mula menggeluti media sosial instagram pertama saat masa-masanya konten kreator santri mulai naik. Kebetulan Aidar mengekspos dan ingin membranding sebagai seorang santri yang aktif di media sosial.

Berawal tahun 2018 masih duduk di bangku Madrasah Tsanawiyah. Awal-awal pada tahun yang sama pengikut instagram ada sekitat 20 ribu follower. Hal itu membuatnya merasa media sosial berpotensi mendatangkan penghasilan yang lumayan.

"Siapa tahu nanti sudah masanya bisa memanfaatkan media sosial untuk hal lain. Yaitu tujuan saya menggeret ke bisnis begitu," imbuhnya.

Alumnus Pondok Pesantren Al-Hasan Trenggalek ini telah mulai jualan mulai tahun 2018. Kala itu, ia kepikiran untuk memasarkan jualan sarung. Sebab ia mendapat tawaran endors salah satu brand sarung.

"Terus di foto ini kok like-nya banyak, kayaknya orang-orang suka saya menggunakan sarung," sambungna.

Perlahan saat di bangku SMA 2 Trenggalek, follower merangkak ke angka 50 ribu follower. Ia mengakui sendiri memang tidak pernah mendongkrak popularitas melalui majelis sholawat. 

Ia berusaha mencari-cari seorang diri peluang apa yang disukai orang. Mungkin melalui instagram memposting foto yang mengenakan peci atau menggunakan sarung. Kebetulan saat itu sedang ramai-ramainya, oleh kolumnis dibuat visual Wattpad foto dirinya memakai kopiah dan ilustrasi senja, tak pelak banyak yang merespon positif.

"Dibuat cerita di Wattpad judulnya Mahligai Cinta Santri yang baca juga lumayan banyak," sambung pemuda mahasiswa UIN Sayyid Ali Rahmatullah (SATU) Tulungagung ini. 

Mulai tahun 2018 sampai 2023 atau 6 tahu dengan angka pengikut sekarang ini sudah mencapai 309 ribu follower merupakan pencapain Aidar yang tidak mudah. Ia menjadi lebih siap dengan netizen berbagai latar belakang dan komentar bagaimanapun yang menyangkut dirinya.

"Ini tidak ujug-ujug (tiba-tiba) prosesnya alon-alon (pelan-pelan). Dari situ sih ada proses lebih menikmati cara menghadapi orang, cara nanti netizen itu lebih siap saya," ujarnya.

Aidar memberikan pesan kepada santri supaya bisa menggunakan media digital dengan bijak. Semua bisa ketika berniat belajar dan mencoba akan sangat membantu dalam kehidupan. Misalnya, jika dahulu belum mempunyai penghasilan sendiri, sekarang dengan peluang dunia digital bisa memanfaatkan media sosial.

"Peluang yang ada kita ambil ditekuni. Alhamdulillah dengan cara kita update di media promosi dan lain lain itu juga berpenghasilan," pungkasnya.