Kasus Perampokan Pengusaha Kopi di Jombang Dilimpahkan ke Polres Mojokerto
- Muhammad Lutfi Hermansyah/Viva Jatim
Sesampainya di jalanan sepi Dusun Mulangagung, mobil Daihatsu yang ia kendarai tiba-tiba dipotong mobil lain.
“Mobil yang menyergap saya kurang jelas karena di lokasi kondisinya gelap, antara Honda Mobilio atau Toyota Avanza Velos, atau Grand Livina, warnanya terang, antara silver atau putih," katanya kepada wartawan di lokasi perampokan, Senin, 23 Januari 2024 malam.
Menurut Joko, pelaku berjumlah 6 orang. Salah seorang pelaku menariknya keluar dari mobil untuk merampas tas berisi uang Rp 250 juta. Pelaku lainnya juga merampas tas berisi uang Rp 100 juta yang dibawa Arifudin. Selain , para pelaku juga merampas ponsel, dompet, serta kunci mobil miliknya sembari menodongkan pistol ke tubuh Joko.
“Uang yang saya bawa di tas ransel Rp 250 juta, yang di dia (Arifudin) Rp 100 juta di dalam tas kecil. Totalnya Rp 350 juta," ungkapnya.
Disisi lain, Ali yang mengantarkan keduanya, diminta untuk tetap berada di dalam mobilnya dan dibawa kabur oleh pelaku. Mereka pergi ke arah utara atau menuju ke Desa Kejagan, Kecamatan Trowulan, Mojokerto.
Baik Joko maupun Arif, belum bisa memastikan Ali adalah bagian dari para perampok. “Dia (Ali) dan mobilnya dibawah kabur sama mereka. Yang nyetir bukan Ali, ganti orang. Saya tidak tahu apakah dia bagian dari mereka atau tidak,” pungkas Joko.
Setelah kejadian itu, Joko dan Arifudin berjalan kaki sekitar 100 meter meminta bantuan warga untuk melapor ke Polsek Mojoagung.