Tanah Bergerak Sebabkan Puluhan Rumah Warga di Jombang Rusak
- Viva.co.id
Lanjutnya menjelaskan, deteksi awal sudah dilakukan BPBD Jombang sejak 3 tahun lalu. Termasuk melakukan penelitian bersama Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.
"Deteksi awal BPBD Jombang itu sudah dilakukan pada 2021 akhir. Karena retakan-retakan sudah ada di 2021 akhir. Sehingga di 2022 awal, sudah kita lakukan penelitian bersama dengan ITS untuk membaca dan melihat pootensi longsor yang akan terjadi," tuturnya.
Dia menyebut saat ini pihaknya, tengah melakukan assessment serta kajian untuk menentukan ke mana nantinya warga terdampak bencana itu akan diungsikan. Jika dibutuhkan mereka akan membuat posko bencana alam.
"Masih kami lakukan assessmet. Ya sementara orang-orang mengungsi. Tapi belum mengungsi resmi, belum mengungsi permanen, karena harus menunggu kami melakukan pengajian," katanya.
Detik-detik Tanah Retak
Salah seorang warga yang menjadi salah satu korban bencana alam itu menceritakan detik-detik tanah bergerak. Beruntung ia rapat terselamatkan keluar dari dalam rumahnya.
Semula ia tidur nyenyak dengan anak dan istrinya di dalam rumah. Sekitar pukul 00.00 WIB, ia merasakan ada pergerakan tanah sehingga tempat ia tidur bergerak. Ia terbangun dari tidurnya.