Gelar Tadarus Politik Milenial, Begini Jawaban Gus Sadad saat Ditanya Politik Transaksional

Tadarus politik milenial bersama Anwar Sadad
Sumber :
  • Nur Faisal/ Viva Jatim

Surabaya, VIVA Jatim- Ketua DPD Gerindra Jawa Timur, Anwar Sadad menggelar Tadarus Politik Milenial di Jombang, Sabtu 23 Maret 2024.

Ada Kiai Marzuki dan Ida Fauziyah di Bursa Pilgub, tapi Khofifah Masih Unggul

Tadarus politik bersama Gus Sadad ini menunjukkan komitmennya untuk terus bertemu para mahasiswa atau santri di daerah guna berdiskusi banyak hal, utamanya soal politik.

"Ini titik kedua di tahun 2024 ini, kita gelar tadarus politik di Jombang," kata Gus Sadad.  

Ahmad Dhani dan Bayu Dinilai Sepadan Lawan Eri-Armuji di Pilwali Surabaya

Momen kedatangan Gus Sadad di Kota Santri dimanfaatkan oleh ratusan mahasiswa dan santri untuk berbincang tentang politik.

Tampak antusiasme peserta diskusi nampak dari banyaknya pertanyaan yang terlontar di saat sesi tanya jawab. 

Isu Poros Baru di Pilwali Surabaya: Gerindra Sodorkan Dhani, Golkar Siapkan Bayu

Ichwan, salah satu mahasiswa bertanya soal politik transaksional yang marak akhir-akhir ini di Pemilu 2024. Ketika ditanya tentang politik transaksional, Sadad menjawab dengan tegas bahwa dirinya miris melihat fenomena itu. 

"Maraknya politik uang itu karena kegagalan politikus meyakinkan publik. Itu juga menunjukkan ketidakmampuan dari politikus tersebut men deliver isu-isu politik sebagai isu publik. Publik menilai pemilu itu kepentingan kontestan pemilu, nggak ada urusan dengan kepentingan mereka sendiri," jawab Gus Sadad.

Karena tidak memiliki gagasan yang bisa dijual ke masyarakat, Gus Sadad menyebut para politikus akhirnya memilih jalan pintas dengan politik transaksional.

Doktor Ilmu Politik Islam UIN Sunan Ampel itu menilai dengan semakin meningkatnya kompetensi politikus yang berkontestasi dalam Pemilu akan memperbaiki kehidupan politik.

"Kita lihat dalam Pemilu kemarin mengandalkan popularitas saja tidak cukup, juga mengandalkan dana saja bukan jaminan," kata Sadad.

Jawaban Gus Sadad itu membuat mahasiswa lain bersemangat untuk bertanya. Aminah menanyakan bagaimana resep Gus Sadad bisa menjadi legislator selama 5 periode berturut-turut.

"Ketika saya menjadi legislator pertama kali di tahun 2004, saya saat itu telah menyerahkan atau mengabdikan diri saya untuk masyarakat. Sejak saat itu, dalam diri saya, saya selalu ingin terus mengabdi dan mengutamakan kepentingan masyarakat di atas kepentingan diri saya," jelas Gus Sadad.

"Saya berkomitmen terus merawat konstituen saya, sehingga saat Pemilu digelar, tentu masyarakat sudah bisa memilih sendiri atas dasar kinerja. Konstituen yang dirawat dengan baik oleh legislator si A misalnya, saya yakin sangat tidak mudah untuk didekati dengan calon lain yang membawa iming-iming politik transaksional," tambahnya.

Mendengar jawaban itu Aminah sangat puas. Dirinya tidak canggung menyebut Gus Sadad sebagai politikus yang dicintai rakyat dan mendoakan karir Wakil Ketua DPRD Jatim ini terus merangkak naik.

Nampak hadir dalam diskusi tersebut Gus Irfan Yusuf, Caleg terpilih DPR RI, serta Caleg terpilih DPRD Jatim, Farid Kurniawan Aditama dan Hidayat.