REI Jatim Keluhkan Program 3 Juta Rumah ke DPD RI
- Istimewa
Namun lambatnya sistem reimbursement membuat bank Himbara yang sempat berkomitmen ikut serta, jadi mengendurkan partisipasinya. Kondisi ini diperparah dengan narasi rumah gratis, yang membuat calon pembeli ragu dan menunda pembelian karena berharap rumah benar-benar akan diberikan cuma-cuma.
“Beberapa konsumen kami yang sudah kasih tanda jadi minta penundaan pembelian karena mendengar soal rumah gratis. Ini membuat cash flow kami di daerah jadi terganggu,” ujar Rizky.
Wakil Ketua Bidang Infrastruktur dan Tata Ruang REI Jatim, Azwar Hamidi, menambahkan bahwa keterlambatan pengumuman kuota juga berdampak langsung pada jadwal pembangunan.
“Biasanya pembangunan dimulai Januari, tapi pengumuman kuota baru keluar April atau Mei. Praktis kami tidak bisa produksi rumah di awal tahun,” katanya.
Menurut Azwar, hingga saat ini dari kuota nasional 220.000 unit, sudah terealisasi 160.000. Di Jawa Timur sendiri, realisasi FLPP menurut REI Jatim berada di kisaran 6.000 hingga 8.000 unit, sementara data BTN menyebut angka total FLPP di Jatim mencapai 12.000 unit.
Ia juga mengkritisi klaim Menteri PUPR di DPR yang menyebut bahwa program rumah subsidi akan mencapai 600.000 unit per tahun.
“Setelah kami koordinasi dengan TAPERA, Himbara, dan Kemenkeu, ternyata dana tahun depan hanya cukup untuk 350.000 unit. Jadi dari mana sisa 250.000 unit itu?” tegas Azwar.