Pesan Rais Aam PBNU saat Hadiri Harlah ke-25 Ponpes Sunan Bejagung Tuban

Peringatan harlah ke-25 Pondok Pesantren Sunan Bejagung
Sumber :
  • Nur Faishal/Viva Jatim

JatimRais Syuriah PBNU, KH Miftachul Akhyar menegaskan bahwa agama Islam menekankan pentingnya ilmu. Menurutnya, ilmu akan mengangkat manusia pada derajat yang tinggi. 

Pancing Amarah Warga Madura, 3 Konten Kreator Film Guru Tugas Ditangkap Polisi

"Selama ada ilmu maka ambillah. Bisa di Indonesia sendiri, tapi juga bisa di luar negeri. Di mana pun. Sehingga, ilmu akan memberikan manfaat bagi terjaganya ajaran Islam," tutur Pengasuh Pesantren Miftachussunnah, Surabaya.

Penegasan tersebut disampaikan saat acara Peringatan Harlah ke-25 Pondok Pesantren Sunan Bejagung yang dikemas dalam acara "Istighotsah Ijazah Kubro dan Doa Bersama 25 Habaib dan Kiai Sepuh" yang dipusatkan di desa Semanding, Tuban, Minggu, 4 Juni 2023. 

6 Syarat Murid agar Mendapatkan Ilmu Menurut Sayyidina Ali

Kiai Miftah lebih lanjut mengatakan bahwa adanya pemberian beasiswa dari Pemprov Jatim semestinya mendapat sambutan bagi kaum santri dan umat Islam secara luas. Akan tetapi, yang perlu dipahami, pemberian beasiswa tentu dikhususnya bagi yang kurang mampu membiayai untuk menuntut ilmu ke luar negeri, seperti di Universitas Al-Azhar, Mesir.

"Ya, bila selama ini Al-Azhar hanya mengenal satu jalur seperti Gontor, kini Nahdlatul Ulama telah menjalin hubungan yang baik dengan Al-Azhar," tutur Kiai Miftach, panggilan akrabnya.

Pemkot Surabaya Gandeng Kampus NU Unusa Kelola Bozem dan Taman di Tenggilis

Dikatakan, Syaikh Ali Jum'ah, mufti Al-Azhar, dalam satu forum internasional di Malaysia belum lama ini, bisa bertutur soal Nahdlatul Ulama sampai detail. Hal ini menunjukkan apresiasi dan pemahaman pihak luar negeri terhadap eksistensi NU, yang kini telah memasuki abad kedua. 

Demikian pula Grand Syaikh Al-Azhar, DR Thayyeb, menyatakan dukungannya terhadap NU dan bersama-sama menghimpun kemampuan untuk mengembangkan dakwah Islam ala Ahlussunah waljamaah di muka bumi ini.

"Alhamdulillah, NU telah menjadi bagian pembicaraan dan perannya di dunia internasional. Sehingga, kita berharap agar ajaran Islam bisa ditegakkan sebagaimana telah digariskan para muasis dan pendiri awal Nahdlatul Ulama," tutur Kiai Miftachul Akhyar.

Rais Aam PBNU ini menyampaikan apresiasinya terhadap Pondok Pesantren Sunan Bejagung. Peringatan Harlah ke-25, cukup mengesankan sebagai forum mencari ilmu dan keberkahan hidup.

"Saya tadi masuk, jalan-jalan penuh pengunjung. Dalam hati saya tanya: ini muktamar atau istighotsah?. Alhamdulillah, para pengunjung ingin memperoleh ilmu dan barokah dari majelis dan pondok pesantren ini," tutur Kiai Miftachul Akhyar.

Sementara itu, Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar mengatakan, ulama di Indonesia telah menanamkan pentingnya menuntut ilmu keagamaan.

"Begitu penting bagi umat Islam untuk memahami pendidikan pesantren. Pendidikan pesantren bersanad (tersambungnya ilmu kepada para ulama terdahulu hingga pada Rasulullah Muhammad SAW," tuturnya.

Memang, orang di luar NU, terbiasa menggunakan google, tapi belum tentu memahami nilai-nilai ajaran Islam sesungguhnya.

"Sedang pendidikan di pondok pesantren, mempunyai ketersambungan ilmu dan nasab," sambung Pengasuh Pesantren Sabilurrosyad Gasek Malang.

Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Bejagung, KH Abdul Matin Djawahir menyampaikan kebahagiaanya akan acara peringatan harlah pesantren yang diasuhnya.

"Banyak yang tekad ingin bersama para masyayikh, para kiai sepuh, para habaib dan ulama pesantren, yang mengaji menambah ilmu keagamaan," tuturnya. *

Diketahui, sejumlah kiai sepuh, tokoh-tokoh pesantren hingga pejabat tampak hadir di antaranya Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar, Rais Syuriah PWNU Jatim, KH M Anwar Manshur, Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Wakil Bupati Tuban, dan Forkopimda Tuban.