Begini Cara Pakar Pendidikan Bijak Memilih Sekolah Negeri atau Keislaman

Siswi sekolah dasar saat jam istirahat
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

"Rata-rata lembaga yang berbasis keagamaan mempunyai waktu belajar yang lebih lama dibanding dengan sekolah-sekolah yang berada, mohon maaf yang berada di bawah naungan Dinas Pendidikan," akunya.

Kakek di Tulungagung Ditemukan Tewas Bersujud Dekat Tempat Sampah

Perempuan yang juga sebagai Dosen di Universitas Terbuka di Tulungagung ini membeberkan, anak akan lebih terbentuk karakter secara otomatis nilai keagamaan dapat akan berpengaruh terhadap karakter. Ia mencontohkan pendidikan karakter, ada nomor 18 tentang kejujuran, kedisiplinan, orang tua lebih nyaman menyekolahkan yang berbasis keislaman.

"Di samping itu sekarang juga lagi ngetren 

8 Jalur Perlintasan KA Sebidang di Tulungagung Diusulkan Pembangunan

sekolah yang ada ngajinya dengan hafalan Alquran. Dengan berbagai metode-metode membaca yang benar itu sangat booming. Nah itu, didapatkan di lembaga keislaman. Sedangkan diniyah di lingkungan sekitar masih jarang mengadopsi model-model pembelajaran yang seperti itu," terangnya.

Di sisi lain, di lembaga dibawah naungan dinas, kurikulum saat ini menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar. Khusna mengatakan sebenarnya belum semua diterapkan, dan masih mengadopsi kurikulum 2013 di dalam pendidikan karakter.

Jelang Lebaran, Jasa Permak Baju di Tulungagung Kebanjiran Orderan

Pendidikan karakter pertama adalah religiusitas, tetapi mungkin karena pembelajaran sekarang berbasis tema atau penerapannya psikomotor afektif mungkin itu kurang dapat. Sebab, orang-orang menganggap bahwa hasil belajar hanya diukur dengan kognitif, orang tua melupakan adanya afektif dan psikomotorik.

"Seharusnya seimbang capaian pembelajarannya, sekarang di kurikulum merdeka mengenal P5. Berlaku di sekolah dasar sampai menengah, kita meraba-raba dimana nilai religiusitasnya. Padahal kalau kita lihat sebenarnya kurikulum ini mendapatkan keduanya," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
img_title