4 Jenis Nyai di Pulau Madura, Ternyata Bukan Perempuan Tua atau Gundik

Ilustrasi Nyai
Sumber :
  • IST/Viva Jatim

Jatim –Pengertian Nyai di kalangan masyarakat Madura selalu menarik dan menjadi perhatian. Pasalnya, Madura dikenal sebagai pulau seribu pesantren. Ternyata, pengertian Nyai di kalangan masyarakat Madura bukanlah perempuan tua sebagaimana anggapan kebanyakan orang.   

3 Srikandi Freeport Berbagi Tips Kerja dan Keluarga saat Peringati Hari Kartini

Pengertian Nyai di pulau Madura bukan merujuk kepada perempuan yang sudah tua atau sudah kawin atau bahkan nyai diartikan sebagai gundik sebagaimana tradisi Bangsa Eropa. Tetapi, bagi masyarakat Madura Nyai adalah orang yang mulia di mata masyarakatnya.  

Pendidikan yang dibangun tidak sama terhadap sosok nyai di Madura dengan kalangan masyarakat Madura pada umumnya. Pendidikan Nyai Madura menjadi salah satu contoh bagaimana perempuan sebenarnya menempatkan perannya di tengah-tengah kehidupan masyarakat yang sangat komplek di pulau Madura.     

Didatangi Pemda dan BKKBN, Ini Alasan Bocah 4 Tahun di Sampang Madura Tunangan

Dilansir dari buku Nyai Madura, berikut 4 Jenis-Jenis Nyai di pulau Madura: 

1. Nyai Pesantren

Bahan Petasan 1 Kg Hancurkan Rumah di Bangkalan, 1 Tewas 2 Luka-luka

Nyai pesantren adalah nyai yang dibesar di pesantren atau memang keturunan langsung dari seornag kiai yang ada di pesantren. Bisa jadi nyai di pesantren adalah perempuan yang bukan keturunan asli dari sebuah pesantren. Melainkan perempuan yang dijadikan istri oleh seorang kiai yang ada di Madura. 

1. Nyai Kompolan

Nyai Kompolan adalah istilah yang diberikan kepada sosok nyai yang berperan penting dalam kegiatan kompolan. Kompolan ini adalah semacam kegiatan majlis taklim atau biasa disebut kumpulan yang dihadiri hanya peserta kaum perempuan. Nyai ini menjadi salah satu pemimpin, motivator, dan figur sentral yang dijadikan teladan bagi perempuan peserta kompolan maupun pada upacara-upacara keagamaan. Model nyai ini berada langsung ditengah masyarakat pedesaan yang aktif melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan 

2. Nyai Panggung

Nyai paggung berasal dari nyai pesantren atau nyai kompolan. Mereka mendampingi dan mengajari santri. Mereka mengajari santri cara menjadi perempuan, bersikap sebagai perempuan, juga fiqih wanita yang disampaikan melalui pengajian. Sehingga pada akhirnya, nyai bindhari dan alumni pesantren merasa tidak cukup memperoleh ilmu agama di pesantren sehingga mereka meminta nyai memberikan ceramah berkaitan dengan persoalan sosial yang mengitari perempuan di berbagai kompolan di Madura

3. Nyai politik.

Nyai politik adalah perempuan dari kalangan pesantren dan diakui oleh masyarakat tapi dirinya berkiprah di dunia politik. Peran dalam dunia politik juga sangat diperhitungkan karena ia memiliki kekuatan massa di tengah-tengah masyarakat, khususnya menjadi penggerak di tengah-tengah masyarakat Madura. Nyai politik biasanya memang menduduki jabatan di parlemen atau partai politik.