Kisah Bripka Andik Korban Tragedi Kanjuruhan: Banser Alumni Lirboyo

Bripka Andik Purwanto
Sumber :
  • facebook

Jatim – Mendiang Bripka Andik Purwanto sosok polisi dengan karakter santri yang masih kental. Bripka Andik satu dari dua anggota polisi yang gugur dalam tragedi Kanjuruhan, Malang, pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022.

Baru 72,14 Persen Capaian UHC di Tulungagung

Andik lahir di Tulungagung 1986. Sebelum menjadi polisi, ia mondok di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri. Lulus dari Lirboyo, ia aktif di Pagar Nusa – salah satu badan otonom NU seni bela diri pencak silat.

Ia kemudian mengikuti Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Barisan Serbaguna Ansor (Banser). Diklatsar adalah jenjang kaderisasi dasar yang harus diikuti sebelum seseorang resmi diterima menjadi kader Banser.

Menang Lawan PSM Makassar, Arema FC Semakin Jauh Dari Zona Degradasi

"Dia (Andik) mondok di Lirboyo. Kemudian ikut Pagar Nusa, lalu ada Diklat Banser (dia) ikut,” ujar Wakil Ketua PCNU Tulungagung, Yoyok Mubarok kepada VIVA Jatim, Senin 3 Oktober 2022.

Namun, Andik tidak sempat aktif di Banser karena keburu diterima menjadi polisi. Ia mengikuti pendidikan bintara Polri pada 2005. “Mas Andik begitu (selesai) diklat tidak aktif di Banser, karena keterima di Kepolisian," kata Yoyok yang pernah menjadi Satkorcab Banser Tulungagung.

Dikalahkan Bali United 0-2, Persebaya Kembali Dipermalukan di GBT

Insiden Kanjuruhan usai pertandingan Persebaya Surabaya versus Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Kepanjeng, Malang itu mengakibatkan setidaknya 125 orang meninggal dunia dan ratusan korban lainnya luka-luka.

Andik satu dari 25 anggota Polres Tulungagung yang diperbantukan menjadi tim keamanan dalam laga Persebaya-Arema itu. Sehari-hari Andik bertugas sebagai Banit Binmas Polsek Sumbergempol, Tulungagung. Sebelumnya, ia sempat bertugas di Polda Jatim.

Yoyok menceritakan, Andik sosok yang santun dan bersahaja. Meski menjadi polisi, ia dalam pergaulan kesehariannya masih nampak sebagai seorang santri. Begitu juga saat bertugas.

"Model santrinya tidak hilang meskipun dia polisi. Ciri khas santrinya tidak hilang. Tutur katanya enak, simple,” kenangnya.

Yoyok dan Andik cukup sering berdiskusi dan saling berbagi cerita. Sebab, Andik bertugas di desa Yoyok tinggal. Jiwa sosial Andik dengan sesama sangat tinggi. “Senang berbaur semasa hidupnya,” pungkasnya.