David, Pengrajin Batu Akik Asal Trenggalek Pasarkan ke Rusia hingga Panama

Proses pembuatan batu akik penuh dengan ketelitian
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

Pria berusia 40 tahun ini menerangkan dalam satu hari, ia bersama pekerja lainnya bisa menghasilkan 10 sampai 20 pcs dalam sehari. Pernah ia mendapat pesanan dari luar negeri dengan hitungan satuan kilogram (Kg).

Pemkot Surabaya Gandeng Kampus NU Unusa Kelola Bozem dan Taman di Tenggilis

Sementara untuk harga ekspor sendiri, ia membandrol dari harga 10, 20 dolar hingga tak terhingga. Sebab, batu akik memiliki keunikan antara satu sama lain yang tak dimiliki.

"Pesanan terbanyak kita dari Polandia dan Rusia, juga ada dan Vietnam. Paling banyak itu rata-rata di atas 1000 pcs sekali kirim," terangnya.

15 Ribu Porsi Makanan Disuguhkan Pemkab Kediri di Nglencer Ning Pendopo

Pria berkacamata ini mengaku, rata-rata pembeli dari luar negeri itu menginginkan biasanya bukan pada warna atau lainnya, melainkan pada ukuran. Yaitu cenderung ukuran lebih besar, berdimensi dari 3 cm sampai ada yang 5 cm yang digunakan untuk liontin.

"Kami kirimnya baru akik sudah jadi tanpa ring. Mereka (orang luar negeri) senangnya masih berbahan jadi tanpa ring cincin," akuinya.

Polri Rekrut Penyandang Disabilitas Jadi Bintara, di Polda Jatim 3 Orang

Perihal keunikan batu akik Trenggalek mengapa diminati orang luar negeri, David menjelaskan bahwa di kota kripik ini memiliki keunikan tersendiri. Yakni batu akik jenis moos agate. Moss Agate adalah batu akik yang memiliki pola alami yang menyerupai lumut atau tanaman.

"Bedanya untuk varian Trenggalek itu memiliki karakter yang unik dengan varian warna yang multi colour tidak hanya satu warna hijau atau kuning saja. Tetapi memiliki karakter yang banyak dan cenderung seperti pemandangan apabila sudah jadi," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
img_title