Keahlian Dukun Pijat Kandungan di Tulungagung, Permudah Pasien Punya Anak

Mbah Rinem (79) saat menangani pasien balita di kediamannya
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

Tulungagung, VIVA Jatim – Mempunyai momongan merupakan keinginan bagi seluruh pasangan suami istri (pasutri) dalam mengarungi bahtera rumah tangga. Namun tidak sedikit dari mereka, bertahun-tahun hingga belasan tahun belum dikaruniai buah hati.

Khofifah-Emil Kantongi 2 Rekomendasi, Gerindra dan PAN?

Salah satu dukun pijat satu ini mungkin cocok bagi pasutri yang belum memiliki keturunan. Adalah Mbah Rinem, nenek kelahiran 1945 asal Dusun Miren, Desa Ngranti Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung. Tepatnya di pertigaan Desa Gesikan (eks Amarta FM) ke timur kurang lebih 50 meter, selatan jalan masuk ke arah area persawahan desa.

Salah satu pengguna jasa Mbah Rinem adalah RN (27) dan sang istri AV (27). Berawal dari obrolan dengan teman, saat itu kondisi temannya hampir sama dengan kondisi saya, yakni belum memiliki momongan setelah setahun lebih menikah. 

95 PPK se-Tulungagung Dilantik, Tugas Pilkada 2024 Menanti

"Saat itu, dia merekomendasikan untuk melakukan pijat di Mbah Rinem karena dia berhasil memiliki momongan usai pijat di sana. Pijat ini untuk istri," ujar RN (27) kepada VIVA Jatim, Jum'at, 15 Maret 2024. 

Menurutnya saat dipijat Mbah Rinem pertama istrinya didiagnosa posisi kandung terlalu tinggi. Sehingga oleh Mbah Rinem dipijat untuk diturunkan sesuai dengan posisi agar mudah menerima dan tidak tumpah saat proses pembuahan. 

LKPj Gubernur Akhir TA 2023 Disetujui DPRD Jatim, Pj Gubernur: Target Tercapai Optimal

Setelah itu, oleh Mbah Rinem menyarankan kepada sang istri untuk meminum kelapa muda utuh alias harus habis tidak tersisa. Cairan tersebut diyakini untuk menyegarkan kembali kandungan di dalam tubuh perempuan. 

"Tepat setahun pernikahan setelah itu istri saya hamil. Pijat kedua itu saat istri saya hendak lahiran. Kalau pijat bayi setelah lahiran belum ke sana mas," terangnya.

RN pun memberikan pesan bahwa semua daya upaya yang dilakukan sudah maksimal. Mulai doa dan berusaha ia lakukan bersama sang istri, namun kembali lagi semua dari takdir Allah SWT tetap ia yakini.

"Ini termasuk bentuk usaha ya Mas. Tapi yang terpenting itu nomor satu ya do'a dan kalau sudah berusaha kita pasrahkan semua ke Gusti Allah mas," imbuh pemuda asal Kecamatan Bandung Tulungagung ini. 

Ia pun juga tetap yakin bahwa anugerah titipan berupa anak merupakan amanah yang harus dijaga. Ketika belum memiliki amanah tersebut harus tetap berbaik sangka kepada Allah SWT.

"Selama belum memiliki momongan itu memang saya dan istri saya yakin dan berpikiran positif bahwa suatu ketika akan memiliki momongan," tandasnya.

Sementara, Mbah Rinem sendiri kepada VIVA Jatim mengungkapkan bahwa selama ini sudah menangani keluhan tamu yang datang. Mulai dari pegal-pegal, menata perut, pijat bayi, dan sesekali menerima persalinan manual jika hanya lingkup lingkungan.

Dengan penampilannya sederhana, tanpa jampi-jampi maupun mantra yang terucap, Mbah Rinem mengurut pasien memang berdasarkan pengalaman Ilmu Titen (ilmu kebiasaan yang berulang-ulang dan kemungkinan besar berhasil). Termasuk dalam menata kandungan rahim bagi perempuan pasutri yang belum memiliki anak.

"Orang yang belum mempunyai anak itu sebabnya begini saya ceritakan. Kandungannya itu di atas, kandungan wadah bayi diatas itu diturunkan kalau tidak diturunkan itu utah (tumpah) kena dari atas. Kalau tidak utah tidak mempunyai anak kalau orang mempunyai anak itu mandul," ujar Mbah Rinem.

Ia mengaku sejak 1980 mulai membuka praktek di rumah. Dimana sebelumnya pernah mengikuti sekolah bidan pada waktu itu, namu ia lepas lantaran harus mengorbankan sang buah hati meninggal saat ia tinggal bertugas.

Alhasil, Mbah Rinem fokus untuk menangani tamu maupun pasien yang datang dengan berbagai keluhan. Untuk jam buka sendiri, ia mengatakan dengan santai kondisional, pagi sampai malam. Khusus Hari Jum'at beliau memilih beristirahat sehingga tidak melayani tamu untuk pijat.