Balita Meninggal Usai Imunisasi, Dinkes Trenggalek: Simpulan Awal Co-insiden

Kantor Dinkes PPKB Trenggalek.
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

Jatim – Kasus balita MA (5 bulan) meninggal pada Jum'at 24 Maret 2023 pasca menjalani imunisasi menyita perhatian. Dinas Kesehatan (Dinkes) Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Trenggalek menuturkan simpulan awal merupakan co-insiden.

Ratusan Pedagang Bakal Geruduk Pendapa Trenggalek gegara Retribusi Mencekik

"Ini menurut WHO diklasifikasi, yang terakhir adalah Co-insiden. Itu sesuatu kejadian yang terjadi bersama-sama. Pada saat tertentu mendapat vaksin (DPT), satu sisi dia ada penyakit di dalam tubuhnya. Saat di skrining dia belum menimbulkan gejala," beber Pelaksana Tugas (Plt) Dinkes PPKB, Trenggalek, Sunarto saat dikonfirmasi, Selasa 28 Maret 2023.

Pihaknya menampik keterangan yang diberikan oleh keluarga korban bahwa yang diberikan bukanlah Imunisasi TT atau Tetanus Toxoid. Melainkan DPT-HB-Hib 1, lalu, DPT-HB-Hib 2 Polio 3, PVC serta tetes Polio.

Mas Ipin: Pemulihan Pasca Banjir Munjungan Trenggalek Ditangani Secara Cepat

Menurut Sunarto, hal yang lumrah terjadi selepas Imunisasi ialah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Ia meluruskan penyebab KIPI ada yang saling berkaitan dengan vaksin. Lalu, bisa juga karena proses penyimpanan vaksin, sehingga bisa menimbulkan KIPI.

Selanjutnya, cara mendeteksi apakah itu KIPI atau bukan melalui anak A disuntik yang sama, tentu akan meninggalkan efek sama seperti si B. Namun, pihaknya tidak menemukan hal tersebut.

Kemensos Beri 60 Titik Instalasi Air Bersih di Trenggalek, Novita: Pemantik Masyarakat Hidup Sehat

"Kedua, anak ini ada kontra indikasi, ternyata setelah kita skrining tentunya sangat dipengaruhi oleh komunikasi kedua belah pihak. Petugas dan keluarga, setelah diskrining ternyata bukan dari anak kontra indikasi," terangnya.

Dinkes PPKBA dalam kasus ini akan melakukan pendalaman prosedur. Pertama melakukan pelacakan informasi betul atau salah. Tindakan dengan melakukan pelacakan kepada yang bersangkutan, pihak rumah sakit kebetulan di rawat di RSUD Soedomo.

Tidak hanya itu, simpulan sementara akan lanjutkan ke Komite Daerah (Komda) KIPI untuk dijadikan dasar simpulan selanjutnya kelak. Sunarto berpesan agar masyarakat tidak perlu khawatir, sebab program imunisasi merupakan program dari pemerintah pusat yang aman dan sudah sesuai prosedur.

"Kami berharap masyarakat supaya tidak takut, seperti pada covid lalu. Banyak masyatakat baru mengetahui manfaat vaksinasi untuk oengendalian covid-19," tutupnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, MA mendapat imunisasi di Polindes Desa Gembleb Kecamatan Pogalan. Selepas itu mengalami panas yang tidak semestinya, hingga beberapa hari tak kunjung sembuh. Akhirnya dirujuk ke Puskesmas Pogalan, lalu ke RSUD Soedomo karena koma.

Orang tuanya, Mukono (49) merasa janggal atas kepergian sang buah hati beriniatif mencari kebenaran dengan lapor ke Polres Trenggalek, Senin 27 Maret 2023. Hingga sekarang pihak kepolisian masih menyelidiki kasus tersebut.