Bupati Kediri Minta Perusahaan SKT Perhatikan Jaminan Sosial

Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

JatimBupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana meminta kepada pabrik Sigaret Kretek Tangan (SKT) PT Karyadibya Mahardhika untuk menunaikan hak-hak bagi pekerja. Salah satunya adalah pemenuhan Jaminan Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan bagi pekerja.

Antusiasme Ribuan Warga 'Nglencer Ning Pendopo' Kediri, Berebut Bertemu Mas Dhito

Hal tersebut diutarakan Mas Dhito, sapaan akrab Bupati Kediri saat mengunjungi Pabrik SKT berlokasi di Desa Pelem, Kecamatan Pare. Mas Dhito meninjau ke ruang produksi hingga menyapa ribuan pekerja. Tidak hanya melihat proses produksi, ia juga sempat mencoba membuat rokok sendiri.

"Saya cuma titip pesan satu untuk SKT, BPJS Kesehatan serta BPJS ketenagakerjaannya," ungkap Mas Dhito dihadapan pekerja dan jajaran direksi perusahaan.

Mas Dhito Yakin Peluang Timnas ke Olimpiade Paris Bukan Hal Mustahil

Bupati muda ini mengaku, Jaminan kesehatan serta jaminan ketenagakerjaan merupakan hak setiap pekerja yang harus diberikan oleh perusahaan. Oleh sebab itu, Mas Dhito meminta perusahaan mengecek jika ada karyawannya yang belum tercover jaminan sosial segera diberikan.

"Tolong dicek, jaminan kesehatan dan BPJS ketenagakerjaan apakah telah mencakup seluruh pegawainya atau belum, kalau belum disegerakan," pesannya.

Kandidat Kuat Pilkada Kediri, Mas Dhito Fokus Kerja hingga Akhir Masa Jabatan

Pria berkacamata ini menegaskan, Pemkab Kediri sangat mendukung segala bentuk perkembangan industri dan investasi di Kabupaten Kediri, selama masyarakat atau pekerja bisa sejahtera. Termasuk Pabrik SKT, Pemkab Kediri bakal support jika pabrik akan melakukan pengembangan seta penambahan pekerja.

Rombongan Pemkab Kediri memberikan waktu bagi para pekerja untuk menyampaikan persoalan hidup. Bahkan, orang nomor satu di Bumi Panjalu ini juga membagikan hadiah untuk para pekerja yang berhasil menjawab pertanyaan.

Diketahui, Pabrik SKT telah menyerap 1.467 tenaga kerja, sebagian besar perempuan dengan sistem kerja padat karya. Pabrik tersebut adalah relokasi dari pabrik lama yang berada di Desa Bendo, Kecamatan Pare.

Senada, Kepala Pabrik SKT, Hendra Gunawan menjelaskan dari total 1467 pekerja, 98 persen adalah warga Kabupaten Kediri. Ia berharap kedepan bisa bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Kediri untuk memajukan kesejahteraan warga.

"Kami menyiapkan pabrik bisa menampung 1800 pekerja. Sehungga untuk menambah lagi (pekerja) sangat mungkin, akan tetapi kembali sesuai kebutuhan pasar," jelas Hendra Gunawan.

Perihal jaminan sosial, Hendra mengaku semua regulasi terkait ketenagakerjaan langsung dipenuhi begitu hari pertama kerja. Ia menuturkan semua karyawan di Pabrik SKT pada hari pertama kerja, secara langsung didaftarkan empat kepesertaan jaminan ketenagakerjaan dan jaminan kesehatan.

"Hari pertama kami langsunh daftarkan, jadi tidak sampai menunggu apakah harus satu bulan atau tiga bulan, tidak," bebernya.