Resmikan Festival Mangrove di Trenggalek, Ini Pesan Gubernur Khofifah

Suasana penanaman Bibit Mangrove
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

JatimGubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendorong upaya penguatan pulihkan eksosistem mangrove di sejumlah wilayah di Jawa Timur. Hal itu ia katakana saat meresmikan gelaran Festival Mangrove Jatim IV di Ekowisata Mangrove Cengkrong,  Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek pada Sabtu, 27 Mei 2023.

KH Marzuki Mustamar Muncul Jadi Penantang Khofifah di Pilgub Jatim 2024, PKB: Menarik!

Khofifah menjelaskan Festival Mangrove menjadi salah satu upaya guna membangun sinergi dari hulu hilir supaya lebih luas untuk menjaga ekosistem mangrove. Sebab, ekosistem mangrove memberikan kemanfaatan baik dari sisi ekologi, ekonomi, dan sosial bagi masyarakat pesisir.

"Kita semua harus melestarikan ekosistem mangrove untuk keberlajutan kehidupan, adik-adik harus menjadi generasi yang peduli dan siap menjaga keberadaan mangrove di sekitar kediamannya," terangnya.

Jika Kiai Marzuki Maju di Pilgub Jatim, ARCI: Suara NU akan Terbelah

Menurut perempuan yang pernah Menjabat Kementrian Sosial ini, banyak jenis hilirisasi mangrove yang sudah tumbuh dan berkembang. Sehingga mampu meningkatkan nilai tambah bagi masyarakat sekitar. Bahkan, ada yang telah menjadi produk-produk UMKM hingga produk yang sudah ekspor ke luar negeri.

Pantauan Viva Jatim, setibanya di lokasi, Khofifah bergegas susur sungai di ujung Tracking Mangrove dengan panjang 77 meter dengan gazebo ukuran 1,4 x 3,8 meter. Sekaligus melepas sejumlah ikan di sungai yang membelah Hutan Mangrove.

Ada Kiai Marzuki dan Ida Fauziyah di Bursa Pilgub, tapi Khofifah Masih Unggul

Khofifah beserta rombongan sejenak melepas penat untuk menikmati kelapa muda di Gazebo Mangrove. Lalu, kegiatan dilanjut dengan melepas lima ratusan berbagai jenis burung diantaranya jenis perkutut, tekukur, pleci, perenjak, peking manyar dan peking kaji serta 527 ekor.

Disambung dengan penanaman bibit mangrove di sisi utara hutan mangrove. Beberapa mangrove yang ditanam diantaranya Bakau Hitam nama latin Rhizopora mucronata, Pidada dengan nama latin Sonneratia Caseolaris.

Gubernur Khofifah menambahkan, luasan mangrove di Jawa Timur mencapai 1.821 hektar. Per hektar kira-kira 3.300 pohon. Sehingga prakiraan sudah ada pohon mangrove 7 juta lebih di Jawa Timur. Jumlah tersebut setara dengan 48 persen hutan mangrove se-Pulau Jawa.

Sebagai informasi, Festival Mangrove Jawa Timur Ke-IV sukses terlaksana berkat kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten Trenggalek yang didukung oleh Kementerian LHK, HNSI Jawa Timur, PT Pelabuhan Indonesia Regional 3, SKK Migas

Perwakilan Jabanusra, IKA Unair, Yagasu, Unesa, Universitas Brawijaya, Bank Jatim, Nestle Indonesia, BRI, korporat, NGO serta para pegiat lingkungan di Jawa Timur.

Pemilihan Ekowisata Mangrove Cengkrong dipilih lantaran dinilai telah memberi berkah dari kegiatan konservasi ekosistem mangrove yang selanjutnya bisa menjadi tempat wisata yang menghasilkan ekonomi bagi masyarakat.

Ekowisata Mangrove Cengkrong adalah kawasan hutan produksi di bawah pengelolaan Perum Perhutani KPH Kediri. Terletak pada Petak 113G, RPH Prigi BKPH Bandung seluas 8 Ha, lalu dikelola oleh LMDH Argo Lestari dengan kesepakatan kerjasama kemitraan kehutanan.

Data Jawa Timur memiliki kawasan mangrove terluas se-Pulau Jawa sebesar 27.221 Ha atau 48% dari kawasan mangrove di Pulau Jawa. Tercatat pada 2020-2022 berhasil melaksanakan penghijauan mangrove di pesisir Jawa Timur. Giat tersebut  dilakukan pemerintah dan para pihak seluas 1.820,83 Ha atau sejumlah 6.133.384 batang bibit mangrove.

Festival Mangrove Jawa Timur sebelumnya telah diselenggarakan Festival Mangrove ke-I di Kabupaten Pasuruan. Berlanjut Festival Mangrove ke-II terlaksana di Kabupaten Sampang, seeta Festival Mangrove ke-III dipusatkan Kabupaten Sidoarjo.