Krista Exhibitions Komitmen Angkat Produk Kulit Lokal Berlevel Internasional
- Viva Jatim/Istimewa
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Persepatuan Indonesia (APRISINDO), Eddy Widjanarko mengungkapkan, ditengah terjadinya pelemahan ekonomi dunia dan penurunan demand khususnya dari negara-negara tujuan ekspor tradisional Indonesia, industri alas kaki di Indonesia masih menjadi daya tarik, sehingga angka investasinya masih naik.
Menurut Widjanarko, ada kekuatan yang menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki daya Tarik. Pertama, Indonesia dianggap memiliki komitmen yang tinggi dalam menjaga global supply chain disaat pandemic Covid-19.
Pada awal PSBB, pemerintah menerbitkan izin operasional dan mobilitas kegiatan industry yang menjaga industry tetap bisa berproduksi namun dengan pengawasan protocol Kesehatan yang ketat.
Kedua, penanganan pandemic Covid-19 termasuk terkait serbuan vaksin bagi masyarakat, diantaranya adalah para pekerja pada industri alas kaki. Sehingga selain di masyarakat, pada lingkungan pabrikpun dapat tercapai kekebalan imunitas kelompok.
Ketiga, komitmen pemerintah yang secara cepat dan melakukan terobosan atas hambatan obesitas hukum serta perizinan melalui deregulasi hukum dengan metode Omnibus Law.
Melalui sejumlah upaya itu, sejatinya angka pertumbuhan investasi dan ekspor Indonesia sudah dapat dilihat sejak 2018 awal pandemi Covid-19.
"Kerena itu, kami berkeyakinan industri alas kaki akan tetap bertumbuh. Namun demikian masih ada obstacle terkait daya saing industri alas kaki Indonesia, yaitu bahwa Indonesia masih belum memiliki Free Trade Agreement Indonesia – EU CEPA," katanya.