Geruduk Kantor Perhutani KPH Mojokerto , Puluhan Petani Hutan Tolak Program Agroforestri Tebu
- M Lutfi Hermansyah/Viva Jatim
Mojokerto, VIVA Jatim –Dianggap akan caplok lahan penggarapan, para petani hutan di Mojokerto menolak Program Agroforestri Tebu. Mereka menggeruduk kantor Perum Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Mojokerto, Selasa, 24 Oktober 2023.
Puluhan petani yang tergabung dalam Koalisi Petani Mojokerto Menggugat (KPMM) ini berasal dari wilayah Kecamatan Kemlagi, Mojokerto. Mereka datang dengan membentangkan spanduk membawa poster berisi tuntutan.
Korlap Aksi dari KPMM, Mohammad Trijanto mengatakan, selama ini para petani menggarap lahan yang disewa dari Perhutani. Mereka menanam berbagai komoditas, seperti pohan kayu putih, jagung, dan tanaman palawija lainnya. Namun, lahan gerapan mereka terancam digusur karena adanya program Agroforestri tebu.
"Intinya teman-teman petani mau diusir , sudah ada alat beratnya. Alat berat diturunkan sekitar 3 minggu yang lalu. Ini adalah alat berat yang dipaksakan dengan dalih untuk tebu," katanya kepada wartawan usai aksi demo.
Trijanto menyebut, rencana program Agroforestri tebu akan menyasar lahan di 7 desa wilayah Kecamatan Kemlagi dengan luasan ratusan hektare. Kendati begitu, pihaknya tak mempermasalahkan jika konsep kemitraanya jelas dan dilakukan sosialisasi terlebih dulu.
"Kita ingin ada konsep kemitraan dalam arti sebenarnya yang telah diatur dalam diundang undang. Harus menerapkan skema yang benar, nyatanya mereka saja baru melihat (lokasi) 2 minggu yang lalu. Tidak disosialisasikan," ungkapnya.
Ia juga menuntut komitmen semua pihak terkait program perhutanan sosial dan reforma agraria. Padahal, menurut dia, program perhutanan sosial dan reforma agraria yang luar biasa tersebut bisa menjadi macan kertas saja bila tidak ada komitmen dari semua pihak untuk melaksanakannya secara konsisten.