Jokowi Sebut Politik Indonesia Mirip Drakor, Dibantah Hasto PDIP

Sekjend PDI-P Hasto Kristiyanto.
Sumber :
  • Mokhamad Dofir/Viva Jatim

Surabaya, VIVA Jatim – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo menyebut bahwa kondisi politik di Indonesia mirip drama korea (Drakor). Pernyataan ini pun dibantah Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto. Ia memiliki pandangan yang berbeda soal realitas dinamika politik tanah air.

Rizky Febian dan Mahalini Dapat Karangan Bunga Ucapan Selamat Berbahagia dari Jokowi

Menurut Hasto, situasi politik yang terjadi belakangan di Indonesia bukanlah drama. Melainkan, dedikasi yang keluar dari akal sehat dan nurani.

"Politik ini memang bukan drama politik, ini kesungguhan politik, ini dedikasi politik ini komitmen terhadap masa depan. Tetapi politik ini harus keluar dari cerminan mata hati, dari akal sehat dan nurani," ucap Hasto, dikutip dari VIVA, Kamis, 9 November 2023.

Susul Jokowi, Gibran Juga Tak Hadiri Peringatan Hari Otonomi Daerah di Surabaya

Hasto kemudian menyinggung soal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait batas usia minimal capres-cawapres yang menjadi polemik di kalangan masyarakat. Menurutnya, MK dikebiri karena putusan tersebut.

Di sisi lain, Hasto menilai putusan Majelis Kehormatan MK merupakan langkah untuk meluruskan kebenaran dan mengangkat marwah MK.

Soal Puncak Peringatan Otoda XXVIII, Istana Tegaskan Jokowi tak Ada Jadwal di Surabaya

"Jadi kalau akal sehat dilanggar, ketika hukum direkayasa, MK dikebiri, ya muncul lah suatu gerakan untuk meluruskan itu. Dan apa yang diputuskan oleh MKMK itu menunjukkan kemenangan nurani," ucap Hasto.

"Itu menunjukkan kemenangan dari kekuatan kebenaran. Sehingga berbagai rekayasa hukum bisa dipatahkan oleh kekuatan-kekuatan pro demokrasi yang memang tidak ingin MK sebagai benteng konstitusi, dan demokrasi dikebiri dan demokrasi mati," sambungnya.

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi menghadiri acara puncak HUT Golkar ke-59 di kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Senin, 6 November 2023. Jokowi pun menyampaikan pidato politiknya dengan menyinggung kompetisi politik.

Menurutnya, jika seseorang punya keinginan menang dalam kompetisi politik adalah hal yang wajar. Ia bilang belakangan ini muncul terlalu banyak drama seperti drama korea atau drakor.

“Saya melihat akhir-akhir ini yang kita lihat adalah terlalu banyak dramanya, terlalu banyak drakornya, terlalu banyak sinetronnya. Sinetron yang kita lihat,” kata Jokowi di markas DPP Golkar.

Dia menekankan soal keinginan menang dalam kompetisi politik adalah hal yang wajar tapi mesti ditunjukan demokrasi yang berkualitas dalam Pilpres 2024.

"Bertanding untuk menang itu juga hal yang sangat wajar, tetapi yang harus tetap kita tunjukan adalah demokrasi yang berkualitas," ujar Jokowi.

Kata Jokowi, demokrasi yang tidak memecah belah dengan tak saling menjelekan dan saling memfitnah. Dia menekankan, demokrasi yang ingin dibangun adalah yang membangun, serta menghasilkan solusi terhadap masalah bangsa. "Yang menghasilkan strategi, strategi untuk kemajuan bangsa," lanjut Jokowi.

Lebih lanjut, dia menyampaikan dalam politik itu yang penting adalah adu gagasan. "Mestinya peraturan-peraturan ide, bukan pertarungan perasaan,” tutur Jokowi.

Dia menyebut jika yang terjadi pertarungan perasaan maka akan repot. “Kalau yang terjadi pertarungan perasaan, repot semua kita. Tidak usah saya teruskan, nanti malah ke mana-mana” tambahnya.

Jokowi juga mengingatkan siapa pun yang menang di 2024 agar tak jemawa sombong. “Dan, ingat mulai dari sekarang yang kita pegang betul nanti jika menang jangan jumawa. Jika kalah juga jangan murka,” ujarnya.

Artikel ini telah tayang di VIVA.co.id dengan judul Hasto Kristiyanto Jawab Jokowi soal Politik Indonesia Mirip Drakor