Uniknya Proses Pembuatan Batik Gentongan Madura, Direndam selama 41 Hari hingga Jadi Maskawin

Ilustrasi Batik Gentongan Madura
Sumber :
  • Tiktok @GaleriAHY

JatimBatik gentongan Madura merupakan salah satu produksi batik Madura yang terkenal. Proses pembuaatannya tidak sembarangan. Bahkan, dilansir dari berbagai sumber proses pembuatan batik gentongan direndam selama 41 hari

Menengok Pameran Sejarah Tulungagung, Ada Animasi di Kolam 3D

Bahkan ada ritual khusus selama 41 hari tersebut. Sebagaimana diketahui, Batik Gentongan Madura terdapat  cerita mistis yang dipercaya oleh masyarakat Madura sebagai salah satu kekuatan dalam proses pembuatannya. Meski cukup lama, proses tersebut menghasilkan kualitas yang luar biasa. 

Pasalnya, batik gentongan Madura setelah dibatik, kain direndam dalam gentong yang terbuat dari tanah liat, tempat wadah air di masa kuno. Paling cepat batik direndam dalam gentong selama sehari-semalam, sementara itu paling lama 41 hari disertai ritual khusus.

Simak Kisah Dokter Forensik saat Temukan Kasus Pasien Meninggal karena Santet

Proses perendaman di gentong diyakini bisa memunculkan aura kain batik. Bahkan, masyarakat Madura memiliki pantangan. Salah satu pantangan tersebut adalah bahwa perempuan yang tengah menstruasi tidak diperbolehkan melakukan ritual gentongan alias merendam kain batik dalam gentong.

Maka tidak heran  jika siapa pun yang memakai motif batik Gentongan Madura ini akan tampak memiliki aura, karena ada ritual khusus yang dijalankan. Ritual khusus dan kerumitan pembuatan Batik Gentongan  Madura menyebabkan tidak sembarang orang sanggup mempelajarinya. 

4 Karakteristik Orang Madura

Sebab itulah, Batik Gentongan menjadi salah satu warisan tradisi istimewa dalam masyarakat Kecamatan Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan. Khususnya di kalangan masyarakat Desa Telaga Biru dan Sereseh.

Batik Gentongan Madura ini bisa dijadikan sebagai maskawin. Batik Gentongan biasanya bisa didapatkan di Kabupaten Bangkalan Madura. Bati jenis ini menjadi salah satu motif batik langka akhir akhir ini. Karena, di kalangan masyarakat pribumi, Batik Gentongan juga memiliki nilai eksklusif. 

Batik Gentongan Bangkalan Madura ini tidak diperjualbelikan untuk kepentingan industri, melainkan dibuat untuk digunakan sendiri. Makanya sangat jarang ditemukan. Pada upacara pernikahan misalnya, Batik Gentongan menjadi salah satu mas kawin yang wajib diberikan pengantin laki-laki kepada mempelai perempuan.

Kain batik itu dibuat khusus oleh mempelai laki-laki dan keluarganya. Pemberian kain batik Gentongan kepada dimaksudkan untuk meningkatkan kharisma jika nantinya dipakai sang istri. Hingga kini, sebagian masyarakat Bangkalan masih menjaga tradisi tersebut. Dahulu, jika ada yang tidak mengikuti adat membuat dan menyerahkan kain batik Gentongan kepada mempelai perempuan, maka akan menjadi omongan tetangga.

Pasalnya, tindakan yang demikian akan dinilai tidak mengikuti adat-istiadat yang sudah turun-temurun di masyarakat. Jadi, Batik Gentongan ini biasanya dipakai pas naik kowade (pelaminan), sekarang hanya sebagai hantaran dan disimpan. Soalnya mahal. Apalagi sekarang banyak baju pengantin dengan segala pernak dan perniknya. 

Selain Batik Gentongan, Madura juga memiliki cukup banyak batik khas. Bahkan, batik menjadi salah satu ikon penting pulau Madura ini. Berawal dari pekerjaan rumah para perempuan, kini batik Madura sudah merambah pasar internasional. Tidak heran jika berkunjung ke Madura akan banyak ditemui gerai-gerai batik berjajar di sepanjang kiri dan kanan jalan raya.