Ramai Petisi Civitas Akademika untuk Jokowi, Bahlil: Ini kan Asumsi

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia di Surabaya.
Sumber :
  • Mokhamad Dofir/ Viva Jatim

Surabaya, VIVA Jatim – Belakangan ramai di media sosial sejumlah civitas akademika kampus besar memberikan petisi kepada Presiden Joko Widodo. Petisi itu datang dari UGM, UII dan lainnya, berisi sebuah kritikan terkait sikap Jokowi yang belakangan dinilai tidak menjunjung tinggi demokrasi.

Rizky Febian dan Mahalini Dapat Karangan Bunga Ucapan Selamat Berbahagia dari Jokowi

Menanggapi hal itu, Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa kampus merupakan lembaga independen. Sehingga punya hak dalam menyampaikan pendapat dan preferensi terkait pilihan politik.

“Yang saya pahami, kampus itu adalah lembaga independen yang mempunyai tri dharma perguruan tinggi, dan kebebasan itu harus sama-sama menghargai,” kata Bahlil dikutip dari VIVA, Sabtu, 3 Februari 2024.

Club A380, Klubnya Para Ortu Dampingi Anak agar Lolos Seleksi PTN

Namun, Bahlil mempertanyakan demokrasi apa yang tengah dilanggar oleh Presiden Jokowi hingga para civitas akademika mengeluarkan petisi tersebut. Menurut dia, saat ini masyarakat Indonesia sedang menghadapi pesta demokrasi Pemilu 2024.

“Emang demokrasi apa yang sedang kita langgar? Apakah ada pelanggaran demokrasi? Silakan aja ini kan pemilu, dan menurut saya sampai hari ini tidak ada sebuah pelanggaran aturan yang terjadi. Ini kan asumsi,” ujar Politikus Partai Golkar ini.

Susul Jokowi, Gibran Juga Tak Hadiri Peringatan Hari Otonomi Daerah di Surabaya

Selanjutnya, Bahlil melihat ciri-ciri dalam pertarungan kalau orang sudah kalut dan merasa dukungan elektoral sudah tidak signifikan, itu membuat alibi banyak masalah. Contoh, kata dia, pemakzulan dan etika.

“Contoh dulu pemakzulan. Contoh dulu etika. Contoh dulu sekarang bilang koalisi pasangan tertentu dengan yang lainnya, 01 dan 03 katakanlah begitu. Abis itu enggak mempan bikin lagi pilihan nomor berapa lagi. Udahlah, tunggu 14 Februari aja. Insya Allah barang ini,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi menanggapi adanya petisi yang dilakukan serentak oleh civitas akademika berbagai kampus yang mengkritik Pemerintahan Kabinet Indonesia Maju. Jokowi menghormati aspirasi dari masyarakat termasuk civitas akademika.

Adapun, petisi disampaikan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta dan Universitas Indonesia (UI).

“Ya itu hak demokrasi setiap orang boleh berbicara berpendapat, silakan,” kata Jokowi di Jakarta pada Jumat, 2 Februari 2024.

Artikel ini telah tayang di VIVA.co.id dengan judul Respons Bahlil Soal Petisi Civitas Akademika untuk Jokowi