Ramai Petisi Bernada Kritik Presiden, Perguruan Tinggi di Mojokerto Pilih Deklarasi Pemilu Damai

Deklarasi pemilu damai di STAI Nurul Islam Mojokerto
Sumber :
  • Lutfi/Viva Jatim

Mojokerto, Viva Jatim - Sivitas Akademika Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Nurul Islam Mojokerto melakukan deklarasi Pemilu Damai di tengah ramainya sejumlah perguruan tinggi menyampaikan petisi bernada kritik terhadap Presiden Jokowi terlait Pilres 2024

Susul Jokowi, Gibran Juga Tak Hadiri Peringatan Hari Otonomi Daerah di Surabaya

Deklarasi Pemilu Damai ini dilakukan di Aula Pondok Pesantren Nurul Islam II pada Senin, 5 Februari 2024 siang. Acara ini dihadiri oleh para dosen dan ratusan mahasiswa. 

Setidaknya ada tiga poin deklarasi pemilu aman dan damai oleh sivitas akademika STAI Nurul Islam. Deklarasi pemilu aman dan damai dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Soal Puncak Peringatan Otoda XXVIII, Istana Tegaskan Jokowi tak Ada Jadwal di Surabaya

Ketua STAI Nurul Islam KH Siddiq menuturkan, deklarasi ini sebagai bentuk ajakan untuk segenap komponen bangsa untuk menyukseskan Pemilu 2024 yang aman dan damai. 

“Sebagai generasi penerus bangsa, kita kehendaki supaya pemilu damai bisa berjalan dengan lancar dan kesejukan,” tuturnya. 

Presiden Jokowi bakal Hadiri Puncak Peringatan Otda di Surabaya

Pihaknya mewanti-wanti agar tidak terpancing oleh segala bentuk upaya provokasi yang dapat memecah belah persaudaraan serta tindakan yang mencederai pesta demokrasi. Selain itu, ia juga berpesan agar mencari kebenaran atas suatu informasi yang didapatkan, sebelum membagikan atau menyebarkannya. 

“Kita juga perlu menyikapi secara arif menuju dunia kemasyarakatan yang penuh dengan kebohongan ini. Sebuah tujuan yang baik harus dilalui dengan  ikhtiar yang baik sehingga hasilnya dapat kita rasakan sekarang menjadi baik,” ungkap Kiai Siddiq.

Halaman Selanjutnya
img_title