BEM Pesantren Se-Indonesia, Dorong Hilirisasi Industri di Lamongan
- Viva Jatim/Imron Saputra
Lamongan, VIVA Jatim – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam BEM Pesantren Se-Indonesia meminta kepada Pemerintah Kabupaten Lamongan agar dapat mengelola potensi sumber daya alam dengan baik dengan melakukan program hilirisasi industri.
Langkah Kabupaten Lamongan dalam menyambut Hilirisasi industri perlu dipersiapkan sedini mungkin, caranya dengan menggandeng sejumlah elemen masyarakat salah satunya adalah mahasiswa.
Kordinator BEM Pesantren Jawa Timur Febrian Kurniawan mengatakan, peran serta mahasiswa dalam mengawal program hilirisasi industri sangat diperlukan apalagi wilayah Gerbang Kartasusila khususnya Kabupaten Lamongan memiliki banyak potensi.
"Harapan kami acara ini dapat memacu BEM Pesantren di Jawa Timur dan BEM Pesantren Se-Indonesia untuk mengkaji lebih dalam mengenai hilirisasi dan hasilnya dapat kami jadikan sebagai jurnal sebagai bentuk riset awal dalam mendukung program hilirisasi," kata Febri saat seminar nasional di Institut Pesantren Sunan Drajat (INSUD), Paciran, Kabupaten Lamongan. Rabu, 14 Agustus 2024.
Sementara itu, Kepala Badan perencanaan, penelitian dan pengembangan daerah Kabupaten Lamongan, Sudjarwo mengatakan, program hilirisasi industri sebenarnya sudah berjalan di Lamongan. Sudjarwo menyebut sudah ada beberapa perusahaan di Kabupaten Lamongan yang sudah fokus hilirisasi industri yakni PT BMI di Kecamatan Deket.
Selain BMI, beberapa perusahaan lain di sepanjang pantura (Brondong-Paciran) serta di wilayah lain di Lamongan juga disebut telah menerapkan pola hilirisasi industri. Sepanjang pemerintahan Bupati Yuhronur Effendi, Pemkab Lamongan telah membuat kebijakan untuk mendukung program Hilirisasi Gerbang Kertosusilo.
Adapun untuk mendukung program tersebut pemerintah telah membuka kawasan industri, fasilitasi izin dan pendirian perusahaan, serta upaya mengangkat potensi melalui program prioritas UMKM Naik Kelas agar bisa terlibat dalam Hilirisasi.