Mengulik Kisah Mistis di Pergudangan Ngagel Surabaya

Gudang Ngagel, Wonokromo, Surabaya
Sumber :
  • Mokhamad Dofir/Viva Jatim

Surabaya, VIVA Jatim – Di dunia ini kita tidak sendiri, ada makhluk lain tak kasat mata hidup berdampingan. Mereka tinggal di tempat yang jarang dijamah manusia, seperti hutan, laut hingga bangunan tua. Salah satunya di pergudangan Jalan Raya Ngagel, Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya.

Surabaya Diterjang Angin Kencang, Seorang Pengendara Motor Dilaporkan Tewas Tertimpa Pohon

Di gudang-gudang peninggalan Zaman Belanda itu, banyak kisah mistis terjadi. Seperti yang dialami Sugianto (40), pekerja jasa pemotongan granit, marmer dan batu alam, yang membuka usahanya di dalam komplek pergudangan.

Kepada Viva Jatim pria asal Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk ini, acapkali bertemu sosok makhluk halus saat berada di tempatnya bekerja. Mulai dari wujud kakek tua, pria asing hingga wanita berambut panjang.

3 Film Horor Hiasi Bioskop di Surabaya, The Exorcist: Believer Tayang Rabu Esok

"Disitu ada, disana juga ada," ucap Sugianto sembari menunjuk ke beberapa sudut bangunan bekas pabrik minyak kelapa yang kondisinya tak karuan, Selasa 14 November 2023.

Meski sering, pengalaman horor yang dia alami menjadi cerita menakutkan baginya sehingga ia sangat berharap tidak akan mengalaminya lagi.

Wanita Tenggelam di Sungai Wonokromo Surabaya, Polisi Selidiki Dugaan Bunuh Diri

Ia menuturkan, saat itu entah apa yang membuatnya harus bermalam di gudang angker tersebut. Mungkin sekedar mencari suasana baru karena merasa bosan menghabiskan malam di kontrakan daerah Bratang, Surabaya.

Saat berbaring beralaskan triplek, Sugianto tiba-tiba mendengar kicauan burung.

"Seperti Burung Nuri, tapi sedikit panjang suaranya dan nyaring sekali," katanya.

Mulanya tidak dia hiraukan, namun karena kicaunya makin panjang dan terus menerus, Sugianto lantas beranjak mencari tahu asal suara.

Dengan langkah pelan, Sugianto terus menembus gelapnya malam. Sembari mengarahkan lampu flash dari gawai miliknya yang tak seberapa terang. Disorotkan ke berbagai sudut, untuk memastikan jalur aman, tidak menabrak pohon atau benda-benda berserakan.

Begitu makin mendekati asal suara, ia lantas mengarahkan cahaya ke ranting-ranting yang sejak tadi nampak bergoyang. Betapa terkejut, suara yang ia kira kicauan Burung Nuri rupanya rintihan sosok perempuan berambut panjang di atas pohon. Panjang rambut melebihi tinggi badan, wajahnya pekat tak terlihat. Sugianto menyebutnya sebagai Medon.

"Medon, tempatku namanya Medon. Aku kabur ke Pos Satpam. Terus ditanya Pak Satpam, kamu kenapa? Aku jawab keweden (ketakutan) pak. Aku numpang turu (tidur) sini ya," lanjutnya.

Tak berhenti disitu, sosok lain kerap muncul kala Sugianto malam-malam berada di sana. Hanya saja tak seberapa membikin ia ketakutan karena penampakan sekelebat atau sekedar lewat di ujung sana.

Menemukan Keris Purbakala dan Minyak Pusaka

Kisah mistis juga dialami kakak Sugianto, sebut saja Ali. Ia menemukan sebilah keris purbakala saat memperbaiki lapak usahanya di area gudang Jalan Raya Ngagel, Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya.

Ceritanya begini. Ketika itu Selasa malam, entah tepatnya tanggal berapa. Ali bersama tiga kerabatnya tidur di gudang. Ali lalu bermimpi bertemu ular besar dengan sisik berwarna merah muda. Kepalanya teronggok di gudang tempatnya usaha, matanya melotot tajam dengan mulut menganga.

"Ekornya itu panjang sampai ke ujung gudang sebelah sana," aku dia.

Seketika Ali terbangun karena ketakutan. Badannya gemetar dengan keringat dingin. Baru dia tenang setelah sadar bahwa semua itu hanyalah mimpi belaka.

Esoknya, saat dia sedang menggali tanah. Mata cangkul yang dipakainya seketika membentur benda logam di bawah tanah, begitu keras. Ali kemudian memastikan benda apa yang baru saja membentur mata cangkul.

"Aku gali lagi, ternyata keris," tutur Ali.

Keris yang baru saja ditemukan Ali berukuran sekitar 20 centimeter, tanpa gagang maupun selongsong. Kondisi sudah berkarat tapi terasa tajam saat diraba.

Selang empat hari kemudian, ia kembali menemukan botol berisi minyak pusaka. Botol berukuran 40 centimeter berbentuk kapsul terbuat dari kaca. Ali menduga, minyak yang baru ditemukan itu merupakan cairan untuk mencuci keris.

"Barangnya (minyak pusaka) sudah diminta saudara di Nganjuk," tandasnya.

Sedangkan keris purbakala dia simpan di tempat usahanya hingga sekarang.