Tahi Lalat Jadi Tanda Kanker Kulit? Ini Kata Spesialis Bedah Onkologi

Ilustrasi tahi lalat
Sumber :
  • Istimewa

"Apabila tahi lalat itu kita lihat makin besarnya itu perlahan. Kemudian diperhatikan tahi lalat itu batasnya tegas dalam artian kita bisa bedakan tahi lalat dengan jaringan sekitarnya. Jadi tidak ada batas yang tidak tegas atau tidak terartur atau iregueler itu yang harus kita perhatikan," jelas dia.

Aneka Manfaat Terapi Akupunktur, Jadi Pengobatan Paliatif Penderita Kanker

Sementara itu, Yadi menjelaskan bahwa prevalensi kanker kulit di Indonesia memang jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan kanker payudara, kanker paru, kolektoral, dan prostat yakni sebesar kurang dari 1,2 persen.

"Meski tidak banyak karena tidak menggangu. Contohnya disangka sebagai tahi lalat, tapi ternyata itu bisa jadi kanker kulit. Kanker kulit tidak beri gejala, misalnya berupa lesi 1-2 cm mereka tidak ke dokter. Jadi itu buat bias angka kejadiannya," jelas dia.

Begini Tips Cara Turunkan Berat Badan dan Jaga Kesehatan Mental

Sementara itu, Yadi juga mengungkap bahwa angka kesembuhan kanker kulit cukup tinggi. Namun khusus untuk kanker tipe melanoma lebih rendah dibanding pasien non melanoma.

"Kanker kulit ini angka kesembuhannya cukup tinggi dibanding dengan kanker yang lain. Tetapi khusus untuk melanoma maligna memang angka kesembuhannya jauh lebih rendah ketimbang kanker yang non melanoma. Risiko kematian akibat kanker kulit non melanoma 1,48 persen. Kalau melanoma yang sudah terdiagnosis bisa mencapai 20 persen angka kematian, tapi untungnya presentase melanoma ini hanya 45 persen dibanding 90-95 persen non melanoma," kata dia menjelaskan.

Masyarakat Diminta Lengkapi Dosis Vaksin Demi Cegah Lonjakan Covid-19

Artikel ini telah tayang di VIVA.co.id dengan judul Hati-Hati, Punya Tahi Lalat Bisa Jadi Tanda Kanker Kulit