Jalur Tengkorak di Mastrip Surabaya Makan Korban Lagi, Pemotor Tewas Dilindas Truk

Korban tewas terlindas truk di Surabaya.
Sumber :
  • Mokhamad Dofir/Viva Jatim

Surabaya, VIVA Jatim – Seorang pemotor bernama Adit Widodo (19) asal Bulak Banteng, Kecamatan Kenjeran, tewas terlindas truk trailer di Jalan Raya Mastrip, Karang Pilang, Kota Surabaya, Senin, 3 Juni 2024.

Tabrak Truk di Jalan Menikung, Pemotor Tewas di Mojokerto

Adit tewas usai motor Megapro berpelat nomor L 4710 CAA yang dikendarai sembari membonceng rekannya, bersenggolan dengan truk trailer nopol L 8683 UK yang dikemudikan Hadi Suwarno Tohjali (63), warga Donomulyo, Kota Surabaya.

Insiden terjadi ketika Adit diduga hendak menyalip dari kiri kendaran besar yang melaju searah dari timur ke barat tersebut, namun tidak cukup ruang hingga terjatuh dan kepalanya terlindas ban truk trailer. Adit akhirnya tewas di lokasi kejadian, sedangkan rekannya menderita luka-luka.

Polrestabes Surabaya Periksa Pelapor Kasus Pelesetan Lambang NU

Bila merunut ke belakang, kecelakaan maut di jalan provinsi ini memang kerap terjadi, sehingga masyarakat menjulukinya sebagai jalur tengkorak. Sebelumnya, pemotor asal Kabupaten Gresik, M Zidan Arif Fathur (19) juga meregang nyawa usai bertabrakan dengan mobil Toyota Innova pada 11 Maret 2024 lalu.

Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya Inspektur Satu Suryadi menyampaikan, kecelakaan lalu lintas sering terjadi di Jalan Raya Mastrip lantaran jalur tersebut selalu dilintasi kendaraan besar seperti truk trailer.

Truk Pertamina Angkut Pertalite Terbakar di Ngawi, Sopir Diperiksa Polisi

Truk-truk itu melintas beriringan dengan kendaraan warga. Sehingga saat terjadi kecelakaan, maka angka fatalitasnya cenderung tinggi. Kemudian ukuran badan jalan yang tidak sebanding dengan jumlah kendaraan juga menjadi salah satu pemicu kecelakaan sering terjadi di jalur ini.

"Karena jalannya kecil, angkutan [yang melintas] besar sehingga jalan itu tidak cukup ruang kemudian mekso [memaksakan]" ujarnya kepada Viva Jatim.

Selain Jalan Raya Mastrip, Suryadi menyebut Jalan Osowilangon dan Margomulyo juga dikenal sebagai jalur tengkorak di kota pahlawan. Faktor penyebabnya hampir serupa, yakni, kata dia, banyaknya kendaraan bertonase yang melintas beriringan dengan mobilisasi warga.

Meski dikenal sebagai jalur tengkorak, Suryadi memastikan pihaknya terus berupaya mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas di tempat tersebut melalui preemtif, preventif dan penilangan. Ia pun mengimbau masyarakat agar selalu bijak ketika berkendara. Mematuhi rambu-rambu lalu lintas dan memastikan pandangan bebas dan cukup ruang apabila hendak mendahului kendaraan lain.

"Kecelakaan itu diawali dengan pelanggaran lalu lintas, 90 persen itu diawali dengan pelanggaran lalu lintas. Salah satunya tidak mentaati rambu, tidak cukup ruang tapi memaksa menyalip," tutupnya.