LPNU Nganjuk Ekspor Jahe ke Bangladesh Senilai Rp270 Juta

Sejumlah Tokoh dan Perwakilan Bank Jatim melepas container
Sumber :
  • Haafidh Nur Siddiq Yusuf/Viva Jatim

JatimKabupaten Nganjuk dikenal sebagai daerah penghasil bawang merah yang populer. Namun siapa sangka, selain bawang merah, terdapat komoditas jahe yang telah mampu bersaing bahkan tembus ke negara Bangladesh melalui Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Nganjuk.

Pemkot Surabaya Gandeng Kampus NU Unusa Kelola Bozem dan Taman di Tenggilis

Diungkapkan Ketua LPNU Nganjuk, Darul Farokhi, jika saat ini komoditas jahe asal Nganjuk mulai merambah pasar ekspor ke negeri Asia Selatan. Di awal pengiriman ini, Nganjuk mampu mengirim sebanyak satu kontainer yang berisikan total Rp 270 Juta.

"Hari ini kita bergembira, karena ada ekspor yang dihasilkan dari Nganjuk, tentu ekspor ini akan kita lakukan dengan satu perencanaan yang baik," ujarnya dalam pelepasan kontainer di Pondok Pesantren Insan Kamil pada Rabu, 24 Mei 2023 sore.

Minta Nasihat, Ketua TKD KIM Gresik Silaturahmi ke Ketua PCNU

Darul mengatakan bahwa ekspor perdana jahe ke Bangladesh itu bisa turut meningkatkan kesejahteraan petani khususnya warga Nahdliyin di wilayahnya.

Dirinya berpendapat bahwa awal pengiriman rempah-rempah ke luar negeri merupakan sebuah keberhasilan, terlebih di ranah bisnis ekspor-impor yang tentunya memiliki persaingan dengan daerah lain.

Respon PBNU soal Pendeta Gilbert yang Olok-olok Salat dan Zakat

"Bagaimanapun ini adalah usaha yang luar biasa, patut kita apresiasi dan kita kembangkan terus untuk usaha-usaha lain," katanya.

Di Kabupaten Nganjuk sendiri, tanaman jahe relatif mudah ditemukan dan penggunaannya sudah meluas bukan hanya untuk keperluan memasak, tetapi juga untuk kesehatan dan kecantikan. 

Ia berharap kontrak dagang ini dapat saling menguntungkan antara pengusaha Bangladesh dan Indonesia.

“LPNU berani membuat gebrakan baru sebagai pijakan kebangkitan perekonomian warna NU karena LPNU mempunyai kekuatan yakni sudah adanya pembeli dan kenaikan harga jahe yang terus mengalami kenaikan,” terang pengasuh Pondok Pesantren Alfukat tersebut.

Selama ini ia menggandeng para petani di lereng Gunung Wilis untuk bekerjasama dengan PCNU dalam hal ini LPNU Nganjuk. Sistemnya dalah memfasilitasi para petani yakni dengan menyiapkan bibitnya maupun yang akan membeli hasil panennya.

“Mari bersama-sama memanfaatkan peluang ini dengan sebaik-baiknya malalui progam ini sebagai satu pijakan kebangkitan perekonomian warga NU di Nganjuk,” sambungnya.

Sementara itu, Direktur Keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) Kabupaten Nganjuk, Edy Masrianto mengaku senang dapat bekerjasama dengan NU. Menurutnya bekerjasama dengan NU bukan hanya tepat melainkan tepat sekali.

“Mari terus melakukan inovasi sehingga keberhasilan dapat diraih. Semoga Nganjuk bisa tampil tidak hanya pada pembukaan ini saja,” pungkasnya.