Mitos Tembakau Jambangan dan Campalok Madura

Ilustrasi Tembakau Campalok Madura
Sumber :
  • Istimewa

Jatim –Di pulau Madura, tembakau seringkali dianggap sebagai emas hijau bagi para petani. Pasalnya, saat musim kemarau masyarakat Madura biasanya menanam sawahnya dengan tanaman tembakau. Bahkan, ada cerita mitos dari tembakau jambangan dan campalok

Tersangka, 3 Konten Kreator Film Guru Tugas Ditahan Polda Jatim

Tembakau jambangan bukanlah tembakau yang populer. Tidak semua orang tahu perihal tembakau ini. Harga tembakau Jambangan merupakan harga tembakau tertinggi di Madura. Harganya bersaing dengan tembakau lain dari penjuru Indonesia yang harganya juga fantastis.

Sebutlah misalnya tembakau Kayumanis dan Tambeng di Situbondo, Srinthil di Temanggung, juga Tembakau Seina di Lombok.Sayangnya, di daerah Jambangan sendiri, yang letaknya ada di ujung paling barat Kecamatan Guluk-Guluk ini, hanya beberapa petak tanah saja harganya melambung. Dari semua petak itu, yang paling mahal adalah Campalok. 

Pancing Amarah Warga Madura, 3 Konten Kreator Film Guru Tugas Ditangkap Polisi

Di daerah itu, terdapat beberapa petak tanah yang hasil panen tembakaunya sangat bagus. Harganya ratusan ribu, antara 300 hingga 400 ribu per kilogram. Masyarakat setempat lalu memberi julukan tembakau dari hasil petak-petak tanah tersebut dengan nama yang unik, seperti Maronggi, Salaka, Tarebung. Namun, Campalok tetap yang paling mahal.

Di samping itu, tembakau Campalok juga merupakan tembakau yang derajatnya naik bukan saja karena tanahnya yang bagus, hasil panen tembakaunya juga berkualitas tinggi, melainkan juga mitos. Banyak orang percaya bahwa tanah Jambangan dan sekitarnya, khususnya Campalok, merupakan tilas tempat bermain, atau pernah ditempat-tinggali, oleh bermain Pottre Koneng dari Keraton Sumenep. 

Ansor Jatim Respons Polemik Warung Madura: Itu Konsep Nyata Ekonomi Kerakyatan

Mitologi ini mengatakan bahwa Potre koneng menjatuhkan bunga di atas tanah Jambangan. Sehingga aromanya luar biasa istimewa. Karena itu, standar penilaian tembakau yang mengandalkan daya indera manusia (dilihat, diraba, dicium) mungkin juga telah dipengaruhi lebih dulu oleh cerita-cerita yang mengungkunginya.

Ada ada satu hal lagi yang mungkin membuat tembakau ini berbeda dengan yang lain. Petani pemiliknya mandiri dan merdeka. Tembakau Jambangan, termasuk Campalok, tidak seapes tembakau lain sesaudaranya, yang bagaimanapun bagus kualitasnya, harganya tetap ditentukan oleh pembeli, bukan oleh petani.

Untuk tembakau campalok ini selalalu diborong orang-orang berduit dan bekelas, sehingga tidak diperjual belikan dipasaran. Warga yang ingin menghisap aromanya biasanya cuma diberi sedikit saja. Jika dinikmati malam hari sambil duduk bersandar, tanpa terasa membuat tertidur secara perlahan. 

Nama campalok sendiri diambil dari tempat tumbuhnya. Campalok adalah lokasi pemakaman di Dusun Jambangan. Tembakau yang terletak pada tiga petak tanah ini sangat istimewa, dan tidak didapat didaerah lain.  Itu dimungkinkan karena lokasinya memang berada didataran tinggi, tekstur tanahnya mendukung untuk tembakau berkwalitas, serta bibit dan perawatannya dilakukan secara alami.