Waspada Cuaca Panas saat Ibadah Haji, Rentan Kena Heatstroke

Jamaah haji yang sedang tawaf
Sumber :
  • Viva

Jatim – Tidak lama lagi, sebagian kecil umat Islam di seluruh dunia akan menunaikan rukun Islam yang kelima, yakni ibadah haji. Setelah tiga tahun lamanya pelaksanaan haji tidak stabil karena Pandemi Covid-19, kini sudah kembali seperti semula. Mereka yang tertunda berangkat, tahun ini dipastikan sudah diberi jatah oleh pihak berwenang.

Libur Lebaran, Dokter Imbau Warga RI Waspada Flu Singapura dan DBD

Sebagai negara yang mayoritas penduduknya muslim, Indonesia adalah salah satu penyumbang jemaah haji terbanyak. Seperti contoh di Embarkasi Haji Surabaya, setidaknya tercatat 39 ribu lebih jemaah yang akan diberangkatkan. Belum lagi di embarkasi lainnya. 

Hal yang tak boleh dilupakan bagi mereka calon jemaah haji adalah mempersiapkan terlebih dahulu kesehatan fisik sebelum berangkat. Sebab, diperkirakan, suhu di Arab Saudi saat musim haji sekitar 47 hingga 50 derajat celsius. Kondisi ini pun rentan datang penyakit, termasuk Heatstroke.

Kenali Gejala Leptospirosis, Penyakit Kencing Tikus di Musim Hujan dan Banjir

Dilansir dari VIVA, Heatstroke adalah bentuk paling parah dari hipertermia, atau penyakit terkait suhu panas. Heatstroke adalah kejadian umum selama cuaca panas dan lembap, atau saat ini rentan terjadi gelombang panas di berbagai wilayah di Indonesia dan India.

Heatstroke tidak boleh diabaikan karena dapat memicu komplikasi serius seperti kerusakan otak, kegagalan organ, bahkan kematian. Oleh karena itu, penanganan heatstroke membutuhkan intervensi tepat waktu. Berikut deret fakta Heatstroke yang wajib dipahami.

Kemenag Jatim Undi Urutan Daerah Keberangkatan Jemaah Haji, Ini Hasilnya

Bagaimana Heatstroke terjadi?

Regional Director, Neurology, Stroke and Neurocritical Care, Global Hospital, Parel Mumbai, Shirish M Hastak, menjelaskan bahwa biasanya suhu mulai panas dan kehilangan panas diimbangi oleh tubuh kita. Mekanisme utama kehilangan panas adalah penguapan, dan ini menjadi terganggu jika kelembapan lebih dari 75 persen dengan adanya panas lingkungan atau olahraga berat.

"Heatstroke menyebabkan tubuh kepanasan karena suhu tubuh bisa naik di atas 105 derajat Fahrenheit (yaitu sekitar 40,5 derajat Celcius)," ujar Shirish M Hastak, dikutip laman The Health Site, Jumat 12 Mei 2023.

Waspadai Jenis-jenis Heatstroke

Ada dua jenis sengatan panas. Pertama, sengatan panas aktivitas yang terjadi karena kelelahan fisik dalam kondisi panas dan lembap. Kedua, sengatan panas non-aktivitas, yang merupakan serangan panas klasik yang terkait dengan faktor-faktor tertentu seperti usia atau kondisi kesehatan yang mendasarinya.

"Orang-orang dari semua kelompok usia dapat menderita heatstroke, tetapi bayi dan orang lanjut usia memiliki kemungkinan lebih tinggi karena tubuh mereka mungkin tidak dapat mengatur suhu dengan cara yang tepat," tambahnya.

Gejala Heatstroke Berbahaya

Faktor-faktor tertentu seperti minum alkohol, dehidrasi, obat-obatan tertentu, fibrosis kistik, gangguan tidur atau masalah pada jantung, paru-paru, ginjal, hati, tiroid atau pembuluh darah, pakaian ketat, seperti alat pelindung, obesitas, dan riwayat sengatan panas di masa lalu dapat menyebabkan heatstroke. Lantas, apa saja gejala heatstroke saat suhu memanas?

"Seseorang yang mengalami heatstroke akan menunjukkan gejala seperti kulit kering, ketidakmampuan untuk menyeimbangkan, kebingungan, pusing, keringat berlebih, kulit pucat, masalah gerakan dan koordinasi, kejang, detak jantung cepat, dan lemah," terangnya.

Pencegahan Paling Utama Heatstroke

Bahaya heatstroke yang tak diatasi dapat menyebabkan pembengkakan otak, gagal ginjal, kerusakan saraf, sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS), gagal hati, dan berkurangnya aliran darah ke jantung. Maka, heatstroke membutuhkan perawatan medis segera. Jika Anda atau seseorang menderita serangan panas, maka berbaringlah di lingkungan yang berventilasi baik.

"Oleskan air hangat ke seluruh tubuh dan kipasi orang tersebut untuk membantu penguapan. Singkirkan pakaian ketat sebelum dibawa ke rumah sakit, tetapi jangan berikan obat tanpa sepengetahuan dokter. Saat di rumah sakit, pasien akan diberikan selimut pendingin, terapi oksigen dan cairan infus melalui pembuluh darah di lengannya," terangnya.

Untuk meminimalkan risiko heatstroke, hindari melakukan aktivitas berat dalam kondisi lembap, tetap minum air putih, jangan meninggalkan anak di dalam mobil atau tempat yang sangat panas, berada di area ber-AC atau berventilasi baik saat suhu di luar panas, kenakan juga pakaian longgar untuk menghindari heatstroke.

Artikel ini telah tayang di VIVA.co.id dengan judul Suhu Panas saat Ibadah Haji Berisiko Kena Heatstroke, Kenali Gejala Hingga Pencegahannya