Korban Insiden Pengeroyokan di Stadion Mojokerto Lapor ke Polsek, Polisi Buru Pelaku

Seorang pemuda lakukan pengeroyokan
Sumber :
  • Tangkap layar

Mojokerto, VIVA Jatim – Insiden pengeroyokan di Stadion Gajah Mada, Mojokerto terhadap dua pemuda yang videonya viral telah ditelusuri polisi. Identitas para korban berhasil ditemukan. Kini, polisi tengah memburu para pelaku.

Dalam Sepekan Polisi Tangkap 6 Pengedar Narkoba di Mojokerto, Bernilai Jutaan Rupiah

Kasi Humas Polres Mojokerto Iptu Hari Cahyo memengatakan, aksi pengeroyokan itu terjadi di depan sebuah angkring Jalan Raya Gajah Mada, selatan Stadion pada Senin, 10 Juli 2023 sekitar pukul 23.00 WIB. Usai videonya beredar di medsos, unit Reskrim Polsek Mojosari langsung melakukan penelusuran. 

Tim yang dipimpin Kanit Rekrim Polsek Mojosari Iptu Bambang Sunandar mencari identitas para korban dan pelaku serta menggali keterangan kepada para saksi di lokasi. 

Sudah Dipergoki Istri, Pria Ini Bantah Perkosa Keponakan saat Diadili di Mojokerto

"Dengan cepat polisi berhasil menemukan identitas korban," katanya kepada Vivajatim, Rabu, 12 Juli 2023. 

Korban pengeroyokan diketahui bernama Dimas Ruroozi Aditya Pratama (19) dan Agil (20) warga Desa Jiyu, Mojokerto, Kacamatan Kutorejo, Mojokerto serta Ferdi (19) warga Desa Sampangagung, Kecamatan Kutorejo. 

Pria Bugil Tewas di Kamar Hotel Mojokerto Usai Check In Bareng Perempuan

Hari menjelaskan, sebelum dikeroyok sejumlah orang, Dimas dan teman-temanya berniat nongkrong di sebuah angkringan selatan Stadion  Gajah Mada, Mojosari. Mereka berbonceng tiga dengan menggunakan sepeda motor Honda BeAt warna merah. 

Menurut Hari, Setibanya di sana lokasi kejadian, sepeda motor mereka hampir bersenggolan dengan pemotor lain yang tidak dikenal. Adu mulut pun tak terhindarkan. Keributan itu memantik amarah sejumlah orang di lokasi karena dianggap mengganggu.

Sejumlah orang yang tidak dikenal itu langsung menghampiri para korban dan melakukan pemukulan. Pengeroyokan itu terekam kamera ponsel warga. Lalu diunggah ke medsos hingga akhirnya menjadi perbincangan warganet. 

"Setelah kejadian tersebut, korban Dimas bersama saksi Ferdi dan Agil langsung pulang ke rumahnya dan tidak melaporkan kejadian tersebut ke pihak Kepolisian," ungkap Hari. 

Keesokan harinya, Unit Reskrim Polsek Mojosari mendapatkan informasi dari medsos bahwa kejadian pengeroyokan tersebut viral di Facebook dan Instagram. Setelah melakukan serangkaian penyelidikan, petugas berhasil mendapatkan identitas para korban. 

Untuk memastikan kebenarannya, petugas Unit Reskrim Polsek Mojosari mendatangi salah satu yang diduga korban bernama Dimas di kediamannya. "Ternyata benar bahwa Dimas adalah korban pengeroyokan yang viral di medsos," ujar Hari. 

Kepada Dimas dan keluarganya, petugas menyarankan untuk melaporkan secara resmi kejadian pengeroyokan tersebut. Dimas pun mengiyakan saran petugas dan membuat laporan  di Polsek Mojosari pada hari Selasa, 11 Juli 2023 sekira pukul 21.30 WIB. 

"Para saksi korban sudah dimintakan Visum Et Repertum," tandas Hari. 

Hingga kini belum diketahui identitas para pelaku pemukulan. Dimas juga tidak mengenali sosok pelaku. Berbekal rekaman video pada saat kejadian yang telah beredar di medsos, polisi akan memburu para pelaku. 

"(Yang melapor) Korbannya satu, selainnya sebagai saksi. Saat ini dalam proses penyelidikan polisi untuk menangkap pelakunya," pungkas Kasi Humas Polrees Mojokerto, Iptu Hari Cahyo. 

Dikonfirmasi terpisah, Kanit Reskirm Polsek Mojosari Iptu Bambang Sunandar membenarkan jika korban atas nama Dimas sudah membuat laporan resmi pada Selasa, 11 Juli 2023 malam. 

"Tadi malam saya cari korbannya, ketemu di rumahnya lalu kami interogasi. Kami tanyakan mau melapor atau tidak? Akhirnya dia mau melapor, kami bawa ke Polsek tadi (11 Juli 2023) malam," katanya. 

Sebelum menemukan identitas korban, ia bersama anggotanya menggali informasi mengenai kejadian tersebut terhadap saksi di lokasi. 

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari penjual angkringan, pengeroyokan oleh sejumlah orang itu karena korban mabuk. Mulanya, Dimas dan temannya tiba-tiba datang ke angkringan dalam kondisi mabuk dan membuat onar. Lantaran terganggu, sejumlah orang yang sedang nongkrong di angkringan melakukan pengusiran. 

"Korban dua orang itu mabuk, terus buat  onar, gitu katanya. Ngomongnya tidak enak akhirnya diusir terus dipukuli sama anak situ," ungkapnya.  

Namun, kepada polisi korban mengaku malam itu tidak terpengaruh minuman keras. Hanya saja korban mengakui jika sempat memblyer sepeda motornya. 

"Kalau keterangan korban dia tidak mabuk. Tapi mau ngopi terus bleyer-bleyer," kata Bambang. 

Sebelumnya diberitakan, video pengeroyokan viral setelah diposting di grup ISM pada Senin, 10 Juli 2023 sekitar pukul 23.00 WIB. Video pendek ini memperlihatkan keributan segerombol pemuda di Jalan Raya Gajah Mada, sebelah selatan Stadion Gajah Mada.

Dalam video kedua, 2 pemuda nampak dipukuli oleh kelompok pemuda lainnya. Berulang kali pukulan dengan tangan kosong mendarat di tubuh, wajah dan kepala kedua korban. Sejurus kemudian, kedua korban meninggalkan lokasi mengendarai sepeda motor Honda BeAT warna merah.