Pabrik Rokok Tulungagung Sumbang Rp157 Miliar Cukai Pajak Negara

Pekerja di pabrik rokok dan tembakau di Tulungagung
Sumber :
  • Viva Jatim/Madchan Jazuli

Ia mengakui jumlah Tenaga kerja SKT di Tulungagung masih kurang, sehingga pekerja sebagian mengambil tenaga eks dari Kediri yaitu keluaran buruh dari Pabrik Rokok Gudang Garam. Pabrik Rokok di Tulungagung rela mengeluarkan biaya tambahan transportasi antar jemput setiap hari.

8 Jalur Perlintasan KA Sebidang di Tulungagung Diusulkan Pembangunan

Pasalnya, pekerja di Tulungagung sendiri yang tersebar di 10 pabrik kesulitan mencari pekerja. Mulai Pabrik Rokok Mustika, PS Jeram hingga Age Pro harus mengambil tenaga dari Kediri.

"Yang muda-muda belajar tidak mau, larinya ke luar negeri. Jadi SKT ini pekerjaan sangat menjanjikan. Jadi kalau mau dihapus (melalui RP Kesehatan) itu kita sangat menentang habis-habisan," tegasnya.

Jelang Lebaran, Jasa Permak Baju di Tulungagung Kebanjiran Orderan

Sementara untuk pekerja SKT yang produksi di Tulungagung, ia mengakui belum tahu pasti. Akan tetapi yang pasti menyerap sekitar hampir 30 ribu tenaga kerja di seluruh pabrik. 

Hal itu menurutnya cukup menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan yang tidak pro dengan petani tembakau.

Polres Tulungagung Musnahkan 2.830 Botol Miras Hasil Operasi Ketupat

Ditanya soal distribusi pemasaran rokok asli Tulungagung, ia mengaku rata-rata dipasok ke lokal kabupaten dan di seluruh Indonesia. Berbanding terbalik dengan tembakau kering yang sering mendapat permintaan dari luar Jawa, di wilayah perkebunan sawit. Selain untuk merokok, sekaligus para penikmat rokok menggunakannya untuk mengusir nyamuk.

"Kalau pasarnya tembakau (kering) Tulungagung di Jawa dan Sumatera tembakau yang belum proses yang masih tembakau rajangan," tandasnya.

Halaman Selanjutnya
img_title