Perseta Tulungagung Minta Sanksi Komdis PSSI Jatim Akibat Pemain Diperingan

Perseta Tulungagung dalam laga terakhir.
Sumber :
  • Instagram: @officialpersetatulungagung

Tulungagung, VIVA Jatim –Sudah jatuh tertimpa tangga pula, mungkin itu yang tengah dialami kesebelasan Perseta Tulungagung. Meski menang melawan Persikoba Batu, gegara tersandung pemain yang bermain ternyata menjadi pemain klub lain harus mendapat pengurangan poin dan denda.

Timnas Indonesia Tembus Semifinal Piala Asia U-23, Begini Komentar Erick Thohir

Sanksi Perseta Tulungagung langsung diberikan melalui Surat Putusan Komite Disiplin (Komdis) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Jawa Timur bernomor: 006/KOMDIS/PSSI-JATIM/XII/2023. Pokok perkara yaitu penggunaan identitas palsu pemain Perseta Tulungagung Nomor Punggung 3 atasnama AM dan pemain tidak sah oleh Klub Perseta Tulungagung.

Manager Klub sekaligus Pemilik Klub Perseta Tulungagung, H Anas Sulaiman mengatakan sanksi tersebut merupakan adanya kenakalan pemain. Sehingga menjadikan klub korban, sehingga bisa menjadi pembelajaran bagi siapapun pemilik klub, bukan hanya Perseta Tulungagung bahkan klub lain.

Sah, Kontrak Shin Tae-yong Resmi Diperpanjang PSSI sampai 2027

"Kita melakukan upaya banding kira-kira dendanya jangan terlalu besar. Kita sudah dikalahkan maksudnya kemenangan kita dirampas (pengurangan 3 poin) itu sudah pukulan. Terus di denda sekian banyak itu yang mungkin kita lakukan bandingnya di situ," ujar H Anas Sulaiman saat dikonfirmasi, Selasa, 12 Desember 2023. 

Anas mengaku sanksi dari Komdis PSSI Jatim senilai Rp 90 juta sekaligus pengurangan tiga poin perolehan Perseta Tulungagung. Sehingga klub berjuluk Laskar Badai Selatan ini menjadi berada di dasar grup klasemen sementara.

5 Fakta Pilu Duel Timnas Indonesia Vs Qatar yang Dirugikan Wasit

Atas kejadian tersebut, pihaknya mengaku menjadi tamparan keras bagi tim. Sehingga membuat pertandingan terakhir dengan Triple's Kediri sudah kacau. Lalu di putaran kedua nanti, ia juga tidak berjanji anak asuhnya tampil maksimal.

"Kita fokus memulihkan mental anak-anak pemain. Masalahnya terjadinya di lingkup internal pemain, karena di lingkup internal pemain itu. Sehingga menjadikan dampak mental hanya itu semuanya rusak terjadi dengan triple kemarin walaupun cuma kalah 1-0," terangnya.

Halaman Selanjutnya
img_title