Perseta Tulungagung Minta Sanksi Komdis PSSI Jatim Akibat Pemain Diperingan
- Instagram: @officialpersetatulungagung
Anas mengulas bahwa kecolongan pemain yang sudah bermain di klub lain karena tim Perseta Tulungagung tidak ada persiapan yang matang. Latihan hanya hari Selasa, Rabu dan Kamis langsung ujicoba.
Selanjutnya dalam menyeleksi pemain bisa dikatakan pemain sudah layak dan siap langsung masuk ke skuad. Ternyata, anak yang disodorkan dengan data tidak sama, terlebih dalam situasi yang mepet membuat tim tidak bisa mengontrol.
Selain itu, tim penyeleksi sulit menyamakan foto anak tersebut dengan fisik anaknya. Kita tahunya masa kini pemain mau memanipulasi data. Ternyata kecolongan, tidak bisa di rubah akhirnya manajemen hanya bisa mengevaluasi.
"Pelatih mendapatkan rekomendasi dari temannya sana-sana pemainnya baik. Kita kesulitan dalam data online tidak kenal. Siapa yang datang, begitu data masuk berarti berarti tidak ada masalah tiba-tiba. Ada kemiripan ya masih ada saudara atau bagaimana," paparnya.
Sekali lagi, menurut Anas dari klub seharusnya tidak terlalu berat sanksi yang diberikan, ketimbang pemain yang bersangkutan. Pasalnya berdampak kemenangan tetapi pengurangan 3 poin dan terkena denda Rp 90 juta.
"Itu yang membuat kita berat dan masih berpikir untuk upaya banding. Makanya yang maksud saya sebenarnya melalui banding pun tidak bisa merubah keputusan Komdis. Karena senyampang komdis memiliki dasarnya ada itu sudah benar," tutupnya.