Siswa SMPN 2 Kota Mojokerto Diduga Dianiaya Sekelompok Murid, Ortu Lapor Polisi 

Orang tua korban menunjukan surat laporan.
Sumber :
  • M Lutfi Hermansyah/Viva Jatim

“Kelompok ini memfitnah dan mengancam anak saya. Bukti chatnya saya ada, anak saya dituduh berbicara kotor kepada R dan E. padahal anak saya tidak melakukan,” ungkap NDD. 

Dianiaya, Penyanyi Kafe di Surabaya Polisikan Pemilik Klub Sepak Bola Timor Leste

Beruntungnya, saat itu ada salah satu orang tua murid yang mengetahui. Sehingga R dan kelompoknya membubarkan diri. 

Tak berhenti di situ, R dan kelompoknya kembali mendatangi korban saat hendak berangkat ke SMAN 1 Bangsal. NDD menduga, kala itu putranya hendak dikeroyok. Akan tetapi gagal lantaran putranya dipanggil tim basketnya beserta wali murid.

3 Pelaku Sindikat Penggelapan Mobil Rental Milik Warga Mojokerto Diringkus

Masih kata NDD, keesokan harinya, Kamis, 25 januari 2024 pada pukul 12.00, R memanggil anaknya ke tangga atas parkiran. Disitu, R berdalih akan menyelesaikan permasalahan di lapangan basket dengan baik-baik. Setibanya di tangga, korban diajak pindah ke tangga yang berdekatan dengan ruang laboratorium IPA karena saat itu situasinya ramai siswa lain. 

“Nizam ini ditekan, salah satu intimidasinya ini dari saudara E. Dia bilang ‘ kenapa kamu masih baru melaporkan Messi ke BPK’,” terang NDD. 

Longsor Ancam 8 Rumah di Mojokerto, Polisi Turun Tangan Bantu Warga

Berdasarkan cerita anaknya, lanjut NDD, ada sekitar 20 anak yang mengerumuni putranya berbentuk lingkaran. Sementara, anaknya hanya seorang diri. Di situ, R dan E tiba-tiba memukuli anaknya. 

“R melakukan pemukulan di perut satu kali, E di perut satu kali, lalu Edwin menedang perut satu kali. Kemudian anak saya menbalas untuk membela diri ke E. E memukul kepala bagian belakang dan tengkuk. Anak saya kesakitan tapi tetap dipukul, dua anak saja yang melakukan,” paparnya. 

Halaman Selanjutnya
img_title