Makaryo Ning Desa, Cara Mas Ipin Geliatkan Ekonomi hingga Tekan Stunting

Suasana 'Mening Deh' di Trenggalek
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

Trenggalek, VIVA Jatim – Kegiatan Makaryo Ning Desa Hebat (Mening Deh) kembali digelar usai HUT ke-78 RI dan Hari Jadi 829 Trenggalek. Kali ini di Desa Suruh, Kecamatan Suruh Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin kembali memberi pesan adanya 'Mening Deh' untuk menggeliatkan perekonomian hingga menekan stunting.

Respons Mas Dhito Masuk Bursa Cawagub dari PDIP Pendamping Khofifah

Menurut Mochamad Nur Arifin, hal tersebut sejalan dengan program prioritas pemerintah pusat. Yang pertama tentang menggeliatkan ekonomi, Pemkab Trenggalek menuturkan satu satu cara untuk menggeliatkan ekonomi yaitu dengan membuat keramaian. Alhasil, orang dari luar tertarik untuk berkunjung ke lokasi keramaian.

"Menurutnya dengan keramaian, ekonomi dapat bergerak karena produk UMKM laku," beber Mochamad Nur Arifin, diterima VIVA Jatim, Kamis, 7 September 2023.

Pedagang Pasar Trenggalek Bakal Demo Lebih Besar Jika tak Ada Titik Temu

Mas Ipin, sapaan akrabnya mengungkapkan yang menjadi atensi tentang penanganan kemiskinan ekstrem. Presiden Jokowi mengharapkan 0 kemiskinan ekstrem di tahun 2024. Hal tersebut sebagai komitmen bukan hanya pemerintah Kabupaten Trenggalek, tetapi juga seluruh lapisan masyarakat.

Pria yang tahun ini menyelesaikan tesis 'Pemikiran Bung Karno dalam Buku Sarinah dan Pengarusutaman Gender di Kabupaten Trenggalek' Universitas Airlangga ini juga berpesan bagi desa supaya mengenali masyarakatnya yang masuk kedalam kategori miskin ekstrem. Sekaligus mengenali pendekatan apa yang bisa dilakukan untuk bisa mengentaskan masyarakat itu dari kemiskinan ektrem.

Siapa pun Cawabup Trenggalek Pendamping Mas Ipin, PDIP Pasang Kriteria

"Tahun 2024 harus sudah 0 angka kemiskinan ekstrem ini," terangnya.

Fokus ketiga perihal dengan penurunan angka stunting. Mas bupati ingin angka stunting juga turun dibawah angka rata-rata pusat. Pemkab Trenggalek menggolontorkan anggaran sebesar Rp 5,4 miliar untuk menurunkan angka stunting. Kendati demikian, perlu adanya gotong royongan, sehingga upaya mengentaskan kemiskinan dan menurunkan angka stunting bisa benar-benar terwujud di Trenggalek.

Halaman Selanjutnya
img_title