Secercah Komoditas Baru Porang di Trenggalek Hasilkan 10 Ton per Minggu

Komoditas Porang di Trenggalek
Sumber :
  • Viva Jatim/Madchan Jazuli

Namun, jarak petani dan produsen pengelola akhir memiliki jenjang terlalu banyak. Sehingga sangat rawan ada permainan harga. Persoalan tersebut membuat sampai hari ini, harga sangat naik-turun dan naik turun secara ekstrem.

Bupati Trenggalek Sambut Baik Investasi Ternak Sapi Perah, Asal Libatkan Masyarakat

Perihal harga, saat ini harga per kilo di porang itu bermacam-macam. Harga berdasarkan spesifikasi harga bibit, harga umbi ada dua istilah di porang. Ada istilah umbi ada istilah katak. Isi atau umbi berbeda buah, mempunyai pangsa pasar tersendiri.

"Misalkan 2019 itu baru harga bibit sampai di angka 200 ribu. Tahun 2020-an sampai 300 ribu per 1 Kg, baru benihnya saja. Nah kemudian kondisi hari ini bibit itu per 1 Kg seharga 50 ribu sudah bagus," ulasnya.

Keren! Trenggalek Borong 3 Penghargaan Top BUMD Award 2024

Ia mengaku stabilitas harga ini yang menjadi tantangan bagi petani. Meskipun di angka 50 ribu per 1 Kg bibit, petani masih mendapat keuntungan. Akan tetapi sangat sangat pas-pasan dengan harga jual kepada pengepul.

"Dua-duanya kalau bicara menanam biji juga bisa ditanam. Harga hari ini per kilo di kisaran Rp 2 ribu sampai Rp 3 ribu. Harga itu tidak hanya sekadar menurun, tetapi berubah-ubah. Pernah sampai tinggi sampai 15 ribu- 20 ribu per 1 Kg, ini untuk hasil panen umbi," katanya.

Kenal Lebih Dekat dengan Gus Fauzi Trenggalek, Punya Bakat Vokalis Rock hingga Hobi Trail

Prakiraan jumlah hasil panen Porang bervariatif. Hasil panen setiap hari bisa memperoleh 1 hingga 2 ton. Pengepul ada yang membawa berupa gelondongan umbi Porang melalui karung. 

"Biasanya dikirim ke Madiun dan Ponorogo, seminggu ada kalau 5-10 ton dikirim melalui karung," paparnya.

Tantangan Hama Bintik Hitam (Boleng)

Petani Porang di Kecamatan Pule masih belum bisa mengatasi hama satu ini. Terjadi bintik hitam, lubang kecil atau orang Jawa menyebut dengan istilah 'boleng'.

Kondisi tersebut hampir mirip seperti cengkeh dahulu. Ditemukan persoalan yang masih kesulitan menanggulangi. Sekarang di tanaman porang belum menemukan solusi hama, apa penyebab, sampai tiba-tiba umbi di dalam tanah busuk.

Halaman Selanjutnya
img_title