Secercah Komoditas Baru Porang di Trenggalek Hasilkan 10 Ton per Minggu

Komoditas Porang di Trenggalek
Sumber :
  • Viva Jatim/Madchan Jazuli

Ketika sudah muncul ada lubang kecil, Gus Yusuf mengaku lama-lama mengembang. Usai satu bulan ke depan yang semula busuk hanya satu lubang kecil, sudah membesar lama-lama membesar dan kering. 

Respons Mas Dhito Masuk Bursa Cawagub dari PDIP Pendamping Khofifah

"Itu tantangan kita perihal hama. Dilihat sudah besar dari luar misalkan diangkat sekitar 5 Kg 1 umbi. Tetapi jika kena bintik hitam, sulit ditanggulangi semakin membesar membesar busuknya sampai habis. Nah itu tantangannya di sana," ulasnya.

Pria yang menjadi ketua ormas islam di Trenggalek ini memberikan gambaran, jika boleng di ketela rambak tidak membuat busuk, hanya merubah rasa di sekitar area umbi. Tapi tidak, porang ketika sudah mulai boleng, busuk, mengering-mengering dan habis.

Siapa pun Cawabup Trenggalek Pendamping Mas Ipin, PDIP Pasang Kriteria

"Upaya ya terus kita lakukan upaya-upaya ada semacam melalui obat-obat herbal semacam pupuk semprot tetapi yaitu belum menemukan cara yang paling efektif," imbuhnya.

Pihaknya berharap, jika hanya dirajang dan dikeringkan, petani hanya skala kecil. Padahal di wilayahnya ada kelompok banyak. Konsep yang diinginkan menjadi industri rumahan atau industri padat karya. Supaya masing-masing petani sekaligus juga menjadi pengusaha 

PDIP Kuasai DPRD Trenggalek, PKB Posisi Kedua

Sementara, untuk saat ini Gus Yusuf mengatakan masih baru dalam pengolahan di tahapan peranjangan, belum sampai produksi lanjutan, misalkan penepungan oven, dan pemisahan.

Saat ini masih dalam perajangan menjadi keripik untuk disetor ke pengepul. Belum sampai dipacking sendiri. Gus Yusuf mengaku porang masih bahan mentah karena keterbatasan Sumber Daya Manusia, belum mampu mengolah. Terlebih, memisahkan berbagai macam kandungan di dalam porang. 

"Hanya sampai kita rajang, kita keringkan. Setelah itu, kita packing di box-box, lalu kita kirim ke pabrik," ulasnya.

Ia mengaku jika petani meningkatkan lagi ke tahap selanjutnya, belum bisa. Gegara coast yang lumayan besar, membutuhkan oven, hingga butuh mesin untuk melakukan penepungan belum mumpuni.

Nilai tambah dari yang semula dijual ke perajangan, harga tersebut memang ada selisih hampir dua kali lipat. Hanya saja, yang menjadi gambling karena tingkat penyusutan umbi basah selepas dikeringkan dipanaskan lumayan banyak.

Halaman Selanjutnya
img_title